“Aku dapet apaan nih?” Iguana membuka kotak yang dijulurkan Nagini dengan penuh gaya. Sesaat kemudian ia menjerit senang seperti anak gadis. “SS2 Rifle! Senjata yang kuincar dari dulu! Kau dapat di Zweihander ya?”
“Ya iyalah. Di Zweihander, aku bisa menemukan semua senjata dari seluruh penjuru dunia.” Nagini menatap Ryuuji. “Aku tak bisa menduga apa kesukaanmu, Ryuuji, tapi kubelikan kau ini. Aku coba mengontak Dragon Town untuk bisa mendapatkannya.”
“Apa ini—wah,” Ryuuji tersenyum senang. “Satu set biskuit seri senjata. Aku selalu mengangankan memiliki sekotak untuk disantap dengan teh hangat.”
“Kalau begitu mari kita ke rumahku dan menghangatkan diri,” ajak Icha. “Aku dan Nagini baru saja menyeduh teh. Dan ada puding apel panggang yang bisa kita makan. Aku sudah bikin kustar.”
Ryuuji nyengir. “Kalau begitu tunggu apa lagi?”
Maka mereka berempat berjalan menuju rumah Icha dan Nagini, tertawa-tawa riang membayangkan banyak makanan lezat untuk disantap nanti—dan satu malam menyenangkan yang bisa mereka lewati.
***
Icha terbangun, matanya terasa sangat berat karena kantuk. Apa yang terjadi? Dia nyaris tidak ingat. Ia merasakan tempat ia tidur. Lembut, hangat, familier. Dia tidur di kamarnya, di tempat tidurnya sendiri. Bagaimana dia bisa sampai ke sana? Icha meraba ke sebelahnya dan mengejang kaget. Ryuuji di sebelahnya. Pemuda yang bertelanjang dada itu tertidur lelap. Ingatan perlahan menghujani Icha. Genggaman tangan Ryuuji yang terasa hangat di pergelangan tangannya, rasa manis lidah Ryuuji di lidahnya, tangan yang menggerayang di atas tubuhnya—
Icha turun dari ranjang, menyadari bahwa ia hanya setengah berpakaian. Tentu saja, ia tahu apa yang terjadi tadi malam—ini sekitar jam tiga pagi—dan kuharap kau mengerti apa maksudku, supaya aku tidak perlu menjelaskannya. Icha memakai jaket asal-asalan tergantung di bahunya dan memandang ke tempat tidur Nagini di seberang ruangan. Tempat tidur itu kosong, dan seprainya masih rapi. Kasur itu masih belum ditiduri. Icha mengendap-endap dan mengintip dari celah pintu kamar yang sedikit terbuka. Iguana dan Nagini tertidur di sofa, berada dalam posisi sendok—keduanya berhadapan ke arah yang sama, tangan Iguana di pinggang Nagini. Jaket Nagini dan Iguana sudah dilepas, dua-duanya tergantung di bagian punggung sofa—tapi mereka berdua masih berpakaian. Iguana tidak melakukan hal yang sama seperti apa yang dilakukan Ryuuji kepadanya. Icha mendesah, menutup pintu rapat-rapat, merasa pusing dan agak malu.
Pasti akibat alkohol. Icha ingat Nagini menyodorkan minuman itu ke depannya, dan Ryuuji dengan lembut dan menggoda membujuknya untuk meminum cairan laknat itu…membuatnya hilang akal sehat. Ryuuji dengan mudah bisa membawanya pergi. Dan tentu saja, Nagini dan Iguana tidak akan mencegah…mereka berdua toh punya urusan sendiri…
Icha kembali ke tempat tidurnya, menyusup ke dalam pelukan sang pemuda berambut kuning yang tertidur. Yang jelas ia harus tidur dulu, baru memikirkan masalah ini dalam-dalam. Ia toh bisa bicara dengan Ryuuji nanti.
Bukan untuk marah-marah. Ia tak tahu mau bicara apa.
Yang jelas, ia tahu ia akan bicara. Tapi semua itu bisa menunda pagi nanti. Atau siang, atau malam. Atau sebulan lagi, setahun lagi juga bukan masalah.
Biarkan dia dalam kehangatan pelukan Ryuuji untuk sesaat saja.
-end-
[MAKJONG KENAPA GW MALAH BIKIN NC-17 MAKJOOOOONGGGG!!!!! *headdesk*
Asli padahal tadinya gw mau bikin romance aja. ASELI. Tadinya tuh endingnya mau mereka berempat ketiduran di sofa tumpuk-tumpukan gitu, dengan keadaan dapur berantakan abis. Yeah, tadinya maunya gitu.
Kok jadinya gini yah. Tahu ah. Cha, jangan bunuh gw, oke? *sembunyi di balik Igu*
MUNGKIN INI AKIBAT DENGERIN SPICE SEPANJANG HARI. Len sialan.
Tahu ah tahu ahh. Yang jelas kalo masih anak-anak jangan ngebaca ini yaaa *towel-towel sok suci* *digampar*
Jangan sampe guru gw ngebaca iniiiehhhh *crossfinger*]
Bertemu
5 tahun yang lalu
4 komentar:
Sashaaaaaa~ *ish menatap dgn aura ga enak*
Oke deh, lw SPICE-nya Len, gw bakal dengerin n nyanyi... magnet-nya Luka ama Miku! Authornya sama ama SPICE! ama RIP=RELEASE! Yeahh!
Aoi: Cha! Ntu translatenya lebih parah Cha! D8
Icha: emang gw bermaksud gitu kok *ditabok Aoi*
ayo! hahahah gw suka jadi playboy >D *mata membara* *ditendang igu*
gw pengen donlot magnet deh. di 4shared ada gak ya? nebula sama meltdown gw dapet 8D *ditabok karena donlot gratis*
btw, ceritanya gimana? endingnya seneng gak? >D *digiles ryuuji*
ng? igu ninggalin komen *lirik atas* tu orang napa yak?
magnet kalo ga salah ada deh di 4shared. Kemaren gw keluyuran ga jelas disitu, hahha. *ditabok juga*
Haha, si Aoi ngamuk2 tuh berantakin meja gw lagi.
Aoi: Kenapa Ryuuji yg nge-raep lw! *didepak*
Icha: Woi! Yang bikin cerita bukan gw! Kalo mw ngamuk ke Sasha aja!
Aoi: Uwahhh!! Baiknya sekarang gw ke HQ! Raep Ryuuji! *loh?*
yeeesh, gw dapeeeet =w=bbb
tapi pengen ngapalin meltdown dulu deh. proritas yang mesti diapalin: meltdown sama new divide. mwahahaha.
nagisha: *jiwa jurnal keluar* wahh, ada adegan yaoi hard bentar lagi. liput ahh. *ambil handycam* *pergi ke HQ*
*ditampar bolak-balik*
Posting Komentar