Senin, 21 Desember 2009

KuKer Dehh

Copas from http://www.sekarnakula.co.cc/2009/12/repost-something-killing-boredom.html

1. Who are you texting now?
Fara.

2. Why aren't you in 'love' with your last ex anymore?
I have another one already :)

3. Do you think anyone has feelings for you?
Absolutely yes.

4. How late did you stay up last night and why?
Last night? 02:00, can't sleep totally.

5. What do you currently hear right now?
Aiaigasa by Younha

6. Do you smoke everyday?
Fucking no.

7. When was the last time you talked to one of your best friends and who?
More than weeks ago. Beside it, I've no talk with my best friends, cause I have no other.

8. Who was the first person you talked to today?
Naufal.

9. Have you ever cried for a guy before?
Yes, actually. Got a little bit ashamed for it.

10. What are you looking forward to in the next month?
Not too much. Just getting survive myself.

11. Are you anything like you were at this point last year?
What?

12. Are you wearing jeans right now?
Nope, too bad. Cutbrai trousers.

13. Have you lost contact with someone you wish you didn't?
Yes. Why the heck is he acting like that?

14. What's something you do when you're mad?
Destroy everyone's mood too.

15. Are you a patient person?
Nope.

16. Would you rather be mad or sad?
Mad. Sad is like...I can't be survive in my life. Mad is MUCH better.
17. Do you think you can last in a relationship for 3 months?
Just hoping...

18. Do you ever use words like boomz, kaboom?
Yes.

19. When was the last time you cried badly n why?
Last night. Realized that I'm loner than I thought.

20. Closest green object to you?
Flashdisk.

21. Where is your MSN picture taken?
Have no MSN...

22. Are u happy or sad now?
Happy cause of HIM, but sad cause of another HIM. Hmm.

23. If you could change the time, what is ur wish?
I have no life between 2 October and 15 October 2009.

24. Favorite color?
Black.

25. Ever kissed in the rain?
Na'ah.

26. What are you thinking about right now?
Him?

27. What should you be doing?
Killing someone.

28. Do you like working in the yard?
Nope.

29. What color are your eyes?
Black.

30. Is there someone you just can't imagine your life without?
Her.

31. Have you ever got a D or F on your report card?
Never. We use number thou.

32. If you married the last person you texted, what would your last name be?
Angger =_=

33. Were you happy when you woke up today?
Totally not.

34. Do you believe in true love?
No.

35. Will your next kiss be a mistake?
How could I know?

36. Are you in love now?
Yes.

Alive Again...But Not Be Able To Writing Any Make Senses Words

Hai semua.

OHMAIKAMI HARI INI ADALAH SALAH SATU HARI TERBAIK DALAM HIDUP SAYA.

*mati*

Pada intinya...mari berjuang bersama menakhodai hubungan ini ya, seseorang yang merasa ^^

Nah, UAS baru aja selese (DAN KAMPRET NILAI GW GAK ADA BAGUS2NYA). Setelah UAS ini, maka studi wisata dua hari satu malem ke Bandung telah menanti. Gw gak tahu bisa apa gw disana. Berhubung gw berantem sama Kaitoicha, dan Tia sudah pasti bakal diekorin terus sama tuh cewek atu, gw rasa gw bakalan ngalor-ngidul sendirian. Tadase-kun jelas gak bisa nemenin gw, bisa-bisa kami berdua dipenggal dan dijadikan peringatan bagi murid-murid lain.

Okeh, studi wisata ini ke empat tempat--waduk Jatiluhur, museum geologi, Gedung Asia-Afrika (iya bukan sih?), sama tempat-inseminasi-sapi-syalala-oh-apa-itu-namanya. Anak-anak disuruh berkelompok dua-dua dan ngerjain makalah. Tadase-kun udah berkali-kali nggodain gw dengan bilang "Udah Mik, sama Kaitoicha aja" tapi jelas itu gak bisa dilakukan ==a luckily, gw dapet Sevilla, dan Sevilla anaknya oke kalo diajak kerjasama =w=b mohon bantuannya ya Sev!

Banyak banget hal yang terjadi. Wangga jadian sama seseorang yang menurut gw oke banget, dan bisa ngendaliin dia lebih baik daripada Icha ataupun gw (padahal gw nyokapnya). Igu-kun jarinya kejepit pintu lemari gw. Oh well, shit happens.

Sekarang, saatnya gw ngeberesin isi tas buat ke Bandung. Ciao semua.

Jumat, 27 November 2009

50 Pertanyaan Seru

from http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2813646 dan http://www.sekarnakula.co.cc/2009/11/50-pertanyaan-seru.html

1. Makanan apa yang paling anda inginkan?
Sekarang? Scallop-nya Little Takigawa. Kenikmatan idup semua ada di makanan itu dahh.

2. Apa warna sikat gigi anda?
Biru-Putih

3. Binatang apa kesukaan anda?
Elang. Keren aja gitu kea gw.

4. Apa yang akan anda masukkan dalam ember?
Ha? Aer.

5. Siapa pahlawan super favorit anda dan mengapa?
Black Jack! Dokter keren nomor satu di dunia yang sudah menyelamatkan banyak orang, cakep lagi :D

6. Siapa yang paling anda kagumi?
Stephen Hawking. Orang tercerdas sekaligus penuh imajinasi. Gue banget.

7. Apa aktifitas favorit anda selama liburan?
OL.

8. Jika hidup anda difilmkan apa jenisnya dan siapa yang akan menjadi aktor utamanya?
Jenisnya bakalan Action. Yang jadi aktor utama...sape yak? Diri gw sendiri deh.

9. Apa rasa anda jika anda sebuah es krim? Mengapa?
Stroberi, gw kan imutt *ditabok* gaak, gw bercanda. Es krim rasa mint tea keanya, unordinary dan seger gt XD

10. Siapa tokoh kartun favorit anda? Mengapa?
Shiki-nya TWEWY. Cakep sih. *alesan gak mutu*

11. Kemana anda ingin pergi? Mengapa?
Ke Gleise 581. Planet baru yang katanya mirip bumi. Mungkin ada aliennya.

12. Apa pekerjaan impian anda?
Orang intel, yang ahli dalam bidang le parkour. Keren gila gak tuh.

13. Apakah anda orang yang hidup di siang hari atau malam hari?
Dua-duanya...

14. Apa hobby anda?
Maenan adek. Seru lho, sodara-sodara. Boleh dicoba di rumah.

15. Apa yang paling mengganggu anda?
Orang yang bohong tentang perasaannya sendiri sama gw.

16. Makanan paling aneh yang pernah anda makan adalah...
Sherry (tunggu itu minuman yah). Rasanya aneh, tapi enak.

17. Apa yang anda sukai dalam keluarga anda?
Bokap-nyokap yang keduanya orang terbaik dalam posisi mereka, adek yang ganteng, banyak dehh

18. Apa yang aneh dengan anda?
Gw kalo stres, ketawanya malah makin keras. Tapi jadi gak wajar gitu.

19. Lukiskan diri anda dalam 3 kata.
Cute, Genius, Evil. Ha.

20. Jika anda dapat menukar hidup anda selama satu hari, anda ingin menjadi siapa dan mengapa?
Pengen jadi Kei. Mau ngerasain jadi pinter gambar sehari aja.

21. Apa yang anda katakan saat anda tidur?
Ngigo maksudnya? Meneketempe.

22. Apa yang pertama kali anda lakukan saat bangun tidur?
Ngecek hape. Kalo weekend, puter badan sampe tengkurep, buka laptop, OL.

23. Apa kutipan favorit anda?
"Munyuu!"

24. Apa humor favorit anda?
Yang nggak vulgar aja.

25. Apa yang akan anda lakukan di Planet Mars?
Bunuh diri di sana. Impresif.

26. Jika anda dapat memperoleh semua hal, apa yang anda inginkan?
Surga aja deh.

27. Dimana tempat terburuk anda saat anda terjebak?
Dalem gunung berapi. Hal terakhir yang gw liat adalah langit biru yang cerah sebelum jilatan api lava nyamber gw. Wow.

28. Apa yang akan anda lakukan dengan ke"tenaran" 15 menit anda?
Nyium cowok keren, bikin sensasi, supaya ketenaran gw nambah panjang wk.

29. Kemana anda pergi jika anda tidak terlihat (transparan)?
Ruang ganti cowok *ditabokin*

30. Rasa apa yang anda sukai?
Rasa sakit.

31. Apa yang paling tidak anda ingin miliki?
Dosa. Sama kea Sekar...

32. Lukiskan ciuman sempurna dalam 3 kata.
Manis, Panas, Kotor >D

33. Ikatan apa yang paling kuat dalam diri anda?
Ikatan gw dengan anak2 buah gw, keanya, berhubung gw gak punya cowok.

34. Adakah lagu yang mengingatkan anda pada seseorang?
Ada. Banyak.

35. Berapa banyak buku yang telah anda baca tahun ini?
Mana gw itungin? Kalo sehari sekitar 2 buku, berarti ada...730-an.

36. Saat aku bernyanyi, aku seperti...
Orang sarap yang gak sengaja nelen Aibon.

37. Siapa yang sangat ingin anda temui?
Someone.

38. Jika anda terkenal, anda memilih menjadi apa?
Karena orang intel gak mungkin jadi terkenal (kan bekerja secara rahasia) gw pengen jadi...penulis.

39. Apa pekerjaan yang paling anda tidak sukai?
Sejarah, Sosiologi, Ekonomi, Geografi. Singkatnya, IPS.

40. Channel TV favorit anda adalah...
Saat ini, AFC.

41. Apa yang paling anda takuti?
Kematian.

42. Apa yang ingin anda lukis saat ini?
Shota x Karazan *nabrak dinding*

43. Siapa selebritis yang tidak anda sukai?
Paris Hilton.

44. Barang apa yang paling menarik di dompet anda?
Gantungan kunci dari Master yang dikasih pas kelas 8, bentuknya bintang, tulisannya Pangandaran.

45. Kalimat apa yang paling jahat pernah anda ucapkan kepada orang lain?
"The only one reason why are you broke up with me it's not because ******, it's because you never have any feeling to me. I'm your toy, your FUCKING DESIRE to forget ****, and now you know you can't even trash her from your mind! Just go back to her, I know I'm just third person!" - chat to someone, 24-10-09

46. Jika anda memiliki perahu, apa nama perahu anda?
Sang Pemimpi. Kedengerannya keren ya?

47. Apa mimpi panjang hidup anda?
Banyak =_=

48. Siapa presiden yang ingin anda ajak berbincang-bincang?
Obama, Soekarno, dan Arroyo pengen gw ajak ngobrol hangat. Bush, pengen gw sembur di muka.

49. Pernahkah mencoba sesuatu yang anda tidak bisa lakukan sama sekali?
Pernah, mencoba melupakan orang yang jelas2 gw butuh dia.

50. Diantara 1 - 10, berapa nilai kekaleman anda?
Nilai kekaleman kan? 1.

Yang mau copas silahkan, tapi cantumin dua link di atas sama link post ini yaa :))

Jumat, 20 November 2009

Maap Minnaaaaaa *hagu all*

Maap ya semuanyaaaaaa, entah udah berapa abad gw kagak nulis blog gw lagi *lebay*

Yap, many things happen. Perubahan yang terjadi pada gw pun banyak, ya. Cobaan terberat datang dari salah satu adik kelas gw, yang ternyata memutuskan buat melambungkan gw tinggi-tinggi sebelum menghempas gw ke jurang terdalam. Yah, rasanya nyaris sama lah ya.

Gw nggak mau berurusan sama boy-thingy lagi keanya, huhh =_=

Yah, pokoknya, setelah berbagai pertimbangan dan olah otak bersama alter-ego gw tercinta, River, gw memutuskan buat menghidupkan blog ini lagi. Well, at least rencana gw gitu. Kalo besok gw ketabrak truk Choki-Choki, berarti rencana gw ini tidak akan terlaksana.

Yang jelas gw berusaha idup dah.

Apa lagi yang gw mau omongin? Keanya gak ada. Udah deh gw off dulu. Caiyoo minna =w=/

Minggu, 30 Agustus 2009

SV3 Ish Now Accelerating...

Ohayo minna-sama =w=

Mungkin semua pada notice, judul blog gw lagi-lagi ganti nama? Harharhar. Yah, sekarang setelah Anti-MASTERplan dimasukkan ke dalam arsip dan nggak bakal dibuka lagi kecuali MASTERplan kembali dijalankan (dan gw rasa saat itu programnya bakalan berganti nama, walaupun gw mengharap agar gw nggak perlu ngebuka program ini lagi), maka MASTERspy kembali beristirahat. Walaupun, yah, masih ada sisa-sisa peninggalan MASTERplan yang perlu dibereskan, dan gw masih bekerjasama dengan dia untuk membersihkan semuanya.

Tapi sekarang gw baru dapet misi baru lagi. SV3. Gw rasa misi ini cukup penting, karena itu gw menugaskan kembali MASTERspy, yang sekarang berganti nama menjadi SVspy. Beda dengan Anti-MASTERplan, SV3 adalah misi yang gw lakuin buat orang lain, bukan buat diri gw sendiri. Walau begitu, kegagalan misi ini sudah barang tentu berimbas kepada gw juga.

Kejadian tanggal 29 Agustus, 10.00 PM.

(In Call)
Gw: Halo. MASTERspy?
SS: Hmm? Urusan MASTERplan lagi?
Gw: Nggak, bukan MP. Walaupun, yeah, gw ngirim lw ke sebuah misi lagi.
SS: Misi?
Gw: SV3. Ada klien. Seseorang butuh bantuan. Urgent. Doer's name: CENSORED. Level: dangerous. Consequence--
SS: Tunggu tunggu. DIA? KITA HARUS NGELAWAN DIA?
Gw: *sigh* udah gw kira lw bakal kaget...yeah, dia. Kita harus ngelawan dia.
SS: SHIT. Oke, lanjut. Gw ketik semuanya.
Gw: Consequence: CENSORED. Category: dangerous. Preventive: seseorang bernama CENSORED. Victims: CENSORED. Implicated--
SS: Korbannya dia? DIA? Kenapa?
Gw: Gw jelasin semuanya nanti. Ketik dulu sampe selese.
SS: Oke oke.
Gw: Implicated: gw, CENSORED, CENSORED. Location: Yahoo Messenger, Facebook, Nurse Room.
SS: Lokasinya keren amat.

Yah, ada beberapa nama dan hal-hal yang perlu disensor =w=

Udah ah nggak penting banget sih ni post.
Jaa.

Jumat, 21 Agustus 2009

Life Sucks, Guys. Seriously.

Oh hai guys. Blog gw ngarat sejak ultah.

Yep, gw juga punya WP akhirnya, walau gw gak tahu bakal diisi secara kontinu apa nggak. Bagaimanapun, entah kenapa gw ngerasa nggak nyaman di WP, kea ada yang ilang gitu dibanding blogspot. Feelingnya beda, dan honestly, gw masih prefer blogspot.

WP gw disini.

And hell, kenapa WP gak bisa ngunduh Windows Media? Bloody hell, blogspot aja bisa.

Ada satu hal yang rada bikin gw sebel sekarang ini. Gw ngerasa aman nulis disini sejak tahu Kaitoicha mulai jarang buka blogspot =w= oh yesh, kadang WP itu berguna juga jadi pengalih perhatian. Yang jelas masalah ini berhubungan dengan dia, dan walaupun penyebabnya bukan dia, gw merasa dia lebih baik nggak tahu.

Oke, here it goes.

Lw pernah punya temen yang kea pacar?

I mean, no, bukan sering ciuman sama kita kea ikan mas koki. Tapi yang posesif abis, dan kita NGGAK BOLEH deket sama temen yang lain.

Buat beberapa orang mungkin kedengeran menyenangkan, but believe me, guys, THAT SUCKS.

Trust me.

Maksud gw, oke, dia menemani gw ketika gw susah maupun senang, ketika gw dicampakkan Kaitoicha dengan kejam, yeah, gw akui itu, dan gw SANGAT BERTERIMAKASIH atas seluruh jasanya. Tapi apakah gw harus terus disampingnya? Dia sendiri punya banyak temen, dan ada saat-saat dimana gw bener-bener kesepian kalo dia lagi sama temen-temennya. Tapi apa gw protes? Nggak. Karena gw tahu kalo dia punya temen yang laen, nggak cuma gw, dan gw nggak bisa mengkungkung dia gitu aja.

Tapi masa hanya buat dia, gw mesti ninggalin semua temen gw, gituh? Gw sendiri punya Kaitoicha, Tia, dan berbagai temen lain. Dia nggak pernah protes kalo gw sama Tia, malah bergabung. Tapi giliran gw sama Kaitoicha, dia bersikap seakan-akan gw mencampakkan dia. Kapan sih? Andai aja dia mau mendengarkan, andai aja dia mau sedikit mengalah, gw nggak akan ninggalin dia.

Tapi dengan kejadian yang baru-baru ini gw ketahui, gw malah mikir buat ninggalin dia aja sekalian.

Ini gara-gara dia curhat sama temen gw. Temen lama gw dari SD. And bloody hell, TEMEN GW YANG SD ITU JUGA IKUT MENYUDUTKAN GW ATAS MASALAH INI.

Maksud gw, kenapa mesti melibatkan dia ke dalam masalah ini? Dia nggak punya urusan apa-apa. Gw udah cukup ada masalah sama temen gw dari SD ini tanpa perlu ditambah dengan memburuknya citra gw GARA-GARA MASALAH GOBLOK INI SAMPE KE TELINGA DIA. See, usaha gw buat minta maaf ke temen gw dari SD itu atas semua yang gw lakuin kemaren, jujur aja, gw rasa nggak sepenuhnya berhasil. Bloody hell, sekali lagi, gara-gara masalah tolol ini.

Semua masalah gw, yang tadinya kecil-kecil dan bisa gw atasi sendiri, sekarang bergabung semua jadi satu jaring laba-laba yang lengket dan ruwet, dan gw nggak bisa mengurai kembali semua itu.

BLOODY HELL.

Selasa, 11 Agustus 2009

Idiotic

[Gila...gw baru inget pernah nulis puisi ini. Puisi ini gw tulis...sebelum gw baikan sama Kaitoicha. Dan lagi emo. Yeah, kombinasi yang bagus.]

Listening to own heartbeat on Saturday night
A little child shivering under her blanket
Whispering her true heart slowly
An incredibly brittle heart, only she know with what it filled

She would be me, I’ll never realize
I couldn’t see myself on her face
Is she for real? She is me.
I bet that person wouldn’t care for a bit

Oh, you the one who planning something to murder me
Did you say to everybody that I leave you?
If yes, please don’t ever do that again
I never hear lies from your mouth before this

When you laugh at me, maybe, in your own house
Without something is knocking inside your heart
I’m sick of death on my bed
Tears have coincide my lungs, all for you

I enfolded with your poisonous sentences several months ago
To said something about you won’t sad if I die
I can’t do anything except hide my own feeling
Tell the truth that lies without expressions

I always think you’ll be melt under my hand
And now I realize how dumb that is
How can I ever think about that?
Sorry for being annoying all of time…

Thus memories about you,
Are now echoing in my head

When I hear your laughter far, far away without me
I know that I am all alone
A single voice above the noise
And like a common thread but I know it happens without me

Loving you always will never be tougher
You must be expect how idiot I am
To loving someone that dropped me out harshly
And somebody is whispering me those facts…

I’m afraid I wouldn’t be able to see you again
I want to protect you, to prove me right
And the sounds are whispered
I’ll never be able to do that, and I’ll always being an idiot

And I know it’s all true
Just waiting for someone to pick me up from this wicked world
And hope you’ll realize my feeling after my death
Thus act will conclude my suicide

Sasha, 2009

[*ngesot kabur*]

Senin, 03 Agustus 2009

Best Class Ever Di Toko Sasha's Relief Terdekat! *halah*

Minna~! Akhirnya gw nyelesein Best Class Ever! Gilak selesenya 2 taon! Wakakaka gw emang sempet jadi nggak produktif sih, wkwkwk. Kalo gak salah selama tujuh bulan kemaren. *lirik-lirik Kaitoicha*

Yah, bagi pembaca baru blog ini dan masih kaga ngarti Best Class Ever (disingkat BCE) itu apaan, gw jelasin ulang deh. BCE itu novel yang gw bikin SEJAK gw masih kelas 7D dulu. Cerita itu diinspirasi oleh 7D, walo plotnya sama sekali random. Bayangin aja, Adel (real world: Ina) dan Drako (real world: Bayu) jadian. Nggak nyambung lololol. Konyol kan? Okeh, sori buat yang bukan anak skul gw kalo gak mudeng, wakakaka. Yang jelas, gw minta kalo ada yang mau baca, tolong jangan ngebayangin orang aslinya yah pas baca cerita ini. Totally gak mirip. LAGIAN SAYA GAK SEPENDEK ITU KALI. (Elsa sependek pinggangnya Dika di BCE. APAAN TUH.)

Oke, karena ini baru selese tadi, gw sama sekali belom sempet bikin yang versi memorinya lebih dikit. Tapi kalo ada yang udah mau baca, silahkan aja, pesen dengan komen di post ini ato email. Jadi yang sekarang udah bisa dipesen itu yang versi Easy-To-Read, karena hurufnya masih gede, Comic Sans MS 12 bo. Dengan font segitu dan satu halaman selebar A5, semuanya mencakup 413 halaman termasuk Epilog dan Theatrical Trailer.

Gw rencana bakalan bikin yang veri memorinya lebih dikit, mungkin dengan gw kecilin fontnya. Gw juga mau bikin yang versi nggak bersambung (alias bab terakhirnya nggak nggantung, tapi dibikin fix) supaya mungkin mau gw pake coba ngebobol Mizan ato Gramedia. Yah, baru angan sehh, gw gak tahu bisa ato nggak. Tapi yang jelas kalo ada yang mau pesen langsung contact aja, nanti kalo yang versi memori yang rada kecilan udah keluar bakal gw kabarin lagi disini.

Kalo pesen selama bulan Agustus dapet bonus spoiler, kovernya BCE 2 lho! Keren kan?! Makanya, ayo cepetan pesen!

Minggu, 02 Agustus 2009

Okay. Time To Someone To Say Sorry.

Ehem.

Sori yah, post kemaren terpaksa diapus. Jelas-jelas yang nulis bukan gw. Iguana sialan geblek itu bener-bener bisa memanfaatkan keteledoran gw buat hal yang kayak gini.

Gw belum bisa ngehubungin Iguana karena dia gak ngangkat telepon gw dari kemarin. Brengsek. Yah, gw bisa mengharap dia nggak nulis yang aneh-aneh lagi atau dia terpaksa gw pancung. Ada berbagai hal yang sebaiknya orang-orang nggak tahu, dan gw totally don't appreciate someone who tell anyone bout them. Nggak etis. Gw nggak inget gw pernah ngajarin Iguana kayak gitu. Gw nggak tahu juga bagaimana sikap gw nantinya ke dia, karena ini jelas-jelas mencoret muka gw di blog gw sendiri. Sumpah, masih mending kasusnya Izzah yang cuma main-main di shoutbox dua tahun silam. Itupun akhirnya dia sendiri yang email gw dan mohon maaf, padahal gw gak nyuruh. Lah ini, udah jelas-jelas Iguana salah, tapi gw gak bisa ngehubungin dia sekalipun. Ini bener-bener malu-maluin, dan gw harap gak ada yang baca selain Sekar. Kalo dipikir untung juga Iguana selalu nulis pake bahasa SMS-nya yang belibet, jadi Kaitoicha nggak baca. Ato nggak malu besar gw.

Gu, gw malu sama lw. Ini bukan lw banget, ngemanfaatin keteledoran gw buat ngebuka semua rahasia gw. Gw percaya lw, Gu. Gw pikir lw gak bakal nyebar-nyebarin masalah ini ke siapapun, bahkan ke temen-temen lw di kampus. Nggak, ternyata gw salah, lw malah nyebarin di internet. Di blog gw sendiri. Nggak etis, gw bilang, sangat nggak etis.

Malu-maluin, Gu, gw...ah, gw nggak tahu bisa ngomong apa.

Terserah lw deh.

Sabtu, 25 Juli 2009

Laptop 2 Layar Yang Keren

Copas dari http://eksplorasi-dunia.blogspot.com
Buat Kaitoicha, lw keanya bakalan tertarik.

Pada pameran CES (Consumer Electronics Show) yang akan diselenggarakan pada tanggal 5 Januari 2009, vendor laptop Lenovo berencana untuk memamerkan jajaran laptop ThinkPad terbaru mereka yang diberi nama W700ds. Yang menarik dari laptop tipe desktop replacement ini adalah tersedianya dua layar — yang pertama adalah layar 10.6 inci yang bisa disembunyikan di belakang layar utama yang berukuran 17 inchi. Sesuai dengan namanya W700ds, "ds" adalah kependekan dari "dual-screen".



Laptop ini menggunakan prosesor Intel Core 2 Quad yang dikombinasikan dengan kartu grafis NVIDIA Quadro FX 3700M. Memori RAM DDR3 dimaksimalkan sampai 8 GB dan Anda akan memperoleh media penyimpanan sebesar 960 GB berbasis SSD atau HDD. Beratnya adalah 4.9 Kg, hampir tiga kali lipat berat laptop normal.

W700ds juga dilengkapi WACOM digitizer yang biasa dikenal sebagai electronic drawing pad (alas gambar elektronik) dan color calibration (aplikasi untuk melakukan kalibrasi warna).
Apabila Anda bertanya-tanya tentang guna dari layar WXGA (768 - 1280) 10.6 inci ini, Wes Williams, manajer penjualan produk global ThinkPad mengatakan bahwa:

"Orang-orang yang menggunakan komputer segmen atas, baik yang berprofesi sebagai fotografer profesional ataupun di bidang lain, semuanya menggunakan dua layar di desktop mereka."

"Yang ingin kami lakukan dengan membuat sebuah mobile workstation ini adalah untuk memberikan mereka pengalaman yang sama. Bukan saja karena Anda membutuhkan layar terbaik, kapabilitas grafis terbaik, prosesor terbaik dan hard disk RAID pada sebuah workstation, tetapi akan sulit bagi mereka untuk kembali bekerja dengan satu layar saja."


Williams juga menjamin kalau layar WuXGa 17 inci akan lebih terang dan lebih berwarna dibandingkan layar laptop lain. Layar utama memiliki keterangan sekitar 400nits yang lebih terang dari layar dari laptop apapun yang ada di pasaran, ditambah layar ini memiliki kekayaan warna sampai dengan 72% dari Adobe RGB yang lebih baik dari laptop lain.

Williams mengklaim kalau laptop ini tetap dingin walau saat menjalankan aplikasi-aplikasi berat, karena W700ds mengemas dua kipas dan dua sistem pengurang panas.



Melihat spesifikasi dan fitur-fitur di atas, tentunya harga Thinkpad W700ds ini sangat tinggi. Dan memang pihak Lenovo sendiri menargetkan laptop ini untuk para pekerja profesional fotografi, desainer grafis 2D dan 3D dan animasi yang biasanya menggunakan aplikasi dengan spesifikasi perangkat keras yang berat.

Untuk harga dari perangkat ini sekitar $3,600.

Jumat, 24 Juli 2009

GW DAPET SPICE!!! Dan oh yeah, gw nyolong listrik sekolah

Hahaha. HAHAHAHA.

*intro geje*

Akhirnya pencarian banting keringat peras tulang di 4shared berhasil juga. Gw berhasil ngedapetin SPICE-nya Len Karaoke Ver, nyahaha >D *digebuk dari belakang sama Asami Shimoda*. Bagi yang mau donlot cari aja disini, ya.

Tapi kenapa ya, Aku no Musume di 4shared gak ada sama sekali. Yang ada malah karaokenya. Bah. Itu mah gak berarti buat gw selama gw belum apal liriknya. Yo wes lah. Gw toh gak terlalu seneng Aku no Musume, denger lagunya gw merinding.

Dan btw,
Gw ngiler ngeliat Rin nge-dance Meltdown di Youtube.

Gila, dancenya seru banget. Jadi pengen ngapalin. Gw sih baru nyampe "honto ni yokatta noni ne", udah mati duluan. Gyahh, yang seterusnya dancenya random banget. Gimana cara ngapalnya tuh. Keknya ada beberapa gerakan yang ngikut Hare-Hare Yukai deh. Yang gerakan di Meltdown "subete ga kyuusoku ni kawaru" itu niru bagian Hare-Hare Yukai yang "chikyuugi wo tokiakashitara", sementara bagian Meltdown "yaketsuku youna ino naka" jelas niru Hare-Hare Yukai di bagian "ashita mata au toki warainagara HUMMING". Ato mungkin yang bikin sama yah? Tahu ah. Yang jelas, video laknat itu ada disini.

Sayang sih, gw gak bisa nampilin video langsung dari Youtube. Cuih cih.

Eniwei,
tadi gw sama Kaitoicha nyolong listrik sekolah.

Yah, tuh anak kan bawa notebook ke sekolah buat bikin proposal (notebook itu mulai sekarang kita panggil saja Len-kun...yang punya yang kasih nama. Wajar sih, gw juga dari dulu berencana pengen namain calon notebook gw nanti *kea mau bikin anak*). Nah, mulanya sih Len-kun digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku--buat bikin proposal OSIS. Lalu rapat OSIS selese dan dari kepala kami berdua mencuat tanduk setan.

Kami berdua minta dijemput jam tiga (padahal rapat berakhir sekitar jam 2-an. Mungkin malah kurang). Terus kami kembali ke ruang 9A yang sekarang kosong, DAN MAENIN LEN-KUN PAKE LISTRIK SEKOLAH. NYAHAHAHAHAHA. *ditabokin guru-guru*

Bener-bener deh dua individu tercerdas di SMP ini.

*dilindes satu sekolah*

Jam tiga Kaitoicha pulang dan gw ditinggal sendiri di skul, ketawa ngakak sampe kehabisan nafas ngeliatin Maitsa sama Ika yang ngemaenin bel sama mic sekolah padahal guru-guru lagi rapat, lol. Bu Jas mangap ngedenger gw nyanyi Meltdown dengan pitch tinggi banget yang sangat laknat itu *tendang Rin* *digiles road-roller*

Duhh, lagi capek banget nihh. OL juga males kea apa.
Ngafalin Magnet dulu ahh.

Senin, 20 Juli 2009

Uhuuyy~ *judulgejebanget.com*

Konnichiwa minna~ =_=

Jiah, siang ini rasanya lambaaaaat banget. Mau ngapa-ngapain males. Pengen search artikel buat Tia, males juga. Kompi lemot total. Internet juga lagi.

Gw kan download Meltdown-nya Rin, Nebula-nya Miku, sama Magnet-nya Miku-Luka tuh. Jalannya lambat banget. Lha wong gw liat di statistik aja cuma sekitar 3-10 KB/s. KECEPATAN APAAN TUH. Biasanya juga 30-an kok.

Makanya, gw donlot Meltdown aja bisa sejam sendiri. Tapi syukur deh, dapet juga New Divide-nya Linkin Park yang gw incer dari dulu XD Sejak pertama kali denger di Transformers 2, udah langsung seneng. Hidup Linkin Park XDDDD

Dooh, lagi addict sama TimTam Crush neh. Gw makan terus dari pagi, sampe mulut gw jadi kerasa coklat. Dan percakapan tolol gw dan Iguana pun berlanjut.

Gw: Ah, Gu. Gw lagi seneng banget makan TimTam nih.
Igu: Apaan? Yang Crush?
Gw: Kok tahu?
Igu: Gw juga lagi makan soalnya.
Gw: ...

Dan setelah ngomongin berbagai hal (Vocaloid, Kaitoicha, situs-situs keren, Kaitoicha, Pensil yang bagus buat gambar, Kaitoicha) kita ngebahas TimTam lagi.

Gw: Duh. Mulut gw jadi kerasa coklat banget nih.
Igu: Lw makan TimTam mulu dari tadi ya?
Gw: Iya. Sejak pagi.
Igu: Wah. Kalo lw gw cium pasti enak tuh, jadi rasa coklat.
Gw: ...=_=*

Sompret.

Yo wes lah, mari lupain Igu *ditakol* gw pengen ngelanjutin BCE ah. Terbengkalai nih. Padahal sumpah sebentar lagi selesai lho. Bagi yang mau pesen, berarti nanti donlotnya harus rada sabar ya. Filenya lumayan gede buat ukuran Word. Belum lagi buat kover. Hwaduhaduhaduh. DNK juga menanti lagi buat diterusin. Hahh. Ini aja tokohnya belom kelar semua. Gw masih susah ngebayangin Ayane bakalan kea apa, walaupun menurut bayangan di kepala gw dia seharusnya bakalan mirip Megurine Luka ^^; karena kalo gitu kesan sengaknya dapet banget. Udah gitu kan Luka kesannya bitchy gitu ya *ditusuk Kei*

Mana gw gagal lagi gambar Aoi. Watdepak.

Doooh, Magnet juga belom selese donlotnya. Tapi bentar lagi, tinggal berapa KB lagi. Udah ya, mau nyari berbagai lagu yang gw tinggal dulu selama tujuh bulan ^^; habisnya, gw nggak berani nyentuh Vocaloid sama sekali selama berantem sama Kaitoicha, saking takutnya...

*headdesk* KOK BELOM SELESE SEH DONLOTNYA?! AAAARRRRGGGHHH *exits to vent out frustration, screaming and flailing fists up high*

Minggu, 19 Juli 2009

Jing-Le Bells (DNK) NC-17 [Part 3]

“Aku dapet apaan nih?” Iguana membuka kotak yang dijulurkan Nagini dengan penuh gaya. Sesaat kemudian ia menjerit senang seperti anak gadis. “SS2 Rifle! Senjata yang kuincar dari dulu! Kau dapat di Zweihander ya?”

“Ya iyalah. Di Zweihander, aku bisa menemukan semua senjata dari seluruh penjuru dunia.” Nagini menatap Ryuuji. “Aku tak bisa menduga apa kesukaanmu, Ryuuji, tapi kubelikan kau ini. Aku coba mengontak Dragon Town untuk bisa mendapatkannya.”

“Apa ini—wah,” Ryuuji tersenyum senang. “Satu set biskuit seri senjata. Aku selalu mengangankan memiliki sekotak untuk disantap dengan teh hangat.”

“Kalau begitu mari kita ke rumahku dan menghangatkan diri,” ajak Icha. “Aku dan Nagini baru saja menyeduh teh. Dan ada puding apel panggang yang bisa kita makan. Aku sudah bikin kustar.”

Ryuuji nyengir. “Kalau begitu tunggu apa lagi?”

Maka mereka berempat berjalan menuju rumah Icha dan Nagini, tertawa-tawa riang membayangkan banyak makanan lezat untuk disantap nanti—dan satu malam menyenangkan yang bisa mereka lewati.

***

Icha terbangun, matanya terasa sangat berat karena kantuk. Apa yang terjadi? Dia nyaris tidak ingat. Ia merasakan tempat ia tidur. Lembut, hangat, familier. Dia tidur di kamarnya, di tempat tidurnya sendiri. Bagaimana dia bisa sampai ke sana? Icha meraba ke sebelahnya dan mengejang kaget. Ryuuji di sebelahnya. Pemuda yang bertelanjang dada itu tertidur lelap. Ingatan perlahan menghujani Icha. Genggaman tangan Ryuuji yang terasa hangat di pergelangan tangannya, rasa manis lidah Ryuuji di lidahnya, tangan yang menggerayang di atas tubuhnya—

Icha turun dari ranjang, menyadari bahwa ia hanya setengah berpakaian. Tentu saja, ia tahu apa yang terjadi tadi malam—ini sekitar jam tiga pagi—dan kuharap kau mengerti apa maksudku, supaya aku tidak perlu menjelaskannya. Icha memakai jaket asal-asalan tergantung di bahunya dan memandang ke tempat tidur Nagini di seberang ruangan. Tempat tidur itu kosong, dan seprainya masih rapi. Kasur itu masih belum ditiduri. Icha mengendap-endap dan mengintip dari celah pintu kamar yang sedikit terbuka. Iguana dan Nagini tertidur di sofa, berada dalam posisi sendok—keduanya berhadapan ke arah yang sama, tangan Iguana di pinggang Nagini. Jaket Nagini dan Iguana sudah dilepas, dua-duanya tergantung di bagian punggung sofa—tapi mereka berdua masih berpakaian. Iguana tidak melakukan hal yang sama seperti apa yang dilakukan Ryuuji kepadanya. Icha mendesah, menutup pintu rapat-rapat, merasa pusing dan agak malu.

Pasti akibat alkohol. Icha ingat Nagini menyodorkan minuman itu ke depannya, dan Ryuuji dengan lembut dan menggoda membujuknya untuk meminum cairan laknat itu…membuatnya hilang akal sehat. Ryuuji dengan mudah bisa membawanya pergi. Dan tentu saja, Nagini dan Iguana tidak akan mencegah…mereka berdua toh punya urusan sendiri…

Icha kembali ke tempat tidurnya, menyusup ke dalam pelukan sang pemuda berambut kuning yang tertidur. Yang jelas ia harus tidur dulu, baru memikirkan masalah ini dalam-dalam. Ia toh bisa bicara dengan Ryuuji nanti.

Bukan untuk marah-marah. Ia tak tahu mau bicara apa.

Yang jelas, ia tahu ia akan bicara. Tapi semua itu bisa menunda pagi nanti. Atau siang, atau malam. Atau sebulan lagi, setahun lagi juga bukan masalah.

Biarkan dia dalam kehangatan pelukan Ryuuji untuk sesaat saja.

-end-

[MAKJONG KENAPA GW MALAH BIKIN NC-17 MAKJOOOOONGGGG!!!!! *headdesk*

Asli padahal tadinya gw mau bikin romance aja. ASELI. Tadinya tuh endingnya mau mereka berempat ketiduran di sofa tumpuk-tumpukan gitu, dengan keadaan dapur berantakan abis. Yeah, tadinya maunya gitu.

Kok jadinya gini yah. Tahu ah. Cha, jangan bunuh gw, oke? *sembunyi di balik Igu*

MUNGKIN INI AKIBAT DENGERIN SPICE SEPANJANG HARI. Len sialan.

Tahu ah tahu ahh. Yang jelas kalo masih anak-anak jangan ngebaca ini yaaa *towel-towel sok suci* *digampar*

Jangan sampe guru gw ngebaca iniiiehhhh *crossfinger*]

Jing-Le Bells (DNK) NC-17 [Part 2]

“Tidak, tapi ini enak banget, sumpah,” Nagini mengambil satu lagi. “Akhirnya ada orang lain yang memberiku hadiah Natal selain buku. Kenapa tidak ada yang memberiku sesuatu yang dibuatnya sendiri?” Nagini merengut.

“Hadiahku tidak sebanding dengan batu Nagamani,” sergah Icha, menyelesaikan dekorasi kuenya.

“Paling tidak kau buat sendiri, dengan begitu menjadikannya satu-satunya di dunia,” kata Nagini halus. “Vasuki bisa menumbuhkan batunya kembali, dan dalam jangka waktu beberapa tahun, akan ada penyihir yang mencuri Nagamani lagi. Kalung itu tidak selangka yang kau pikir, walaupun mendapatkannya terlihat sulit.” Nagini mengambil teko air dan menjerang teh. “Sementara sesuatu yang dibuat sendiri tidak akan ada bandingannya di seluruh dunia.”

Icha tidak ingin membantah argumen itu. “Omong-omong, hadiah apa yang akan kau berikan kepada Iguana?”

Nagini nyengir. “Sesuatu yang kudapat dengan koneksi di Zweihander. Aku pernah membantu si pemilik toko.” Nagini melirik oven. “Apa yang sedang kau masak disana?”

“Kau akan menyukainya. Kurasa sudah cukup matang,” Icha menghampiri oven dan mengeluarkan apel panggang. Daging buah itu rapuh, putih dan lembut, sedangkan mentega dan gula telah membuat apel itu manis. Icha juga sudah membuat kustar (susu-telur manis) dan krim untuk melengkapi apel panggang itu. Icha menyajikan dua apel ke dua piring, memberi sausnya, dan memberikannya ke depan Nagini. Nagini menyantap sesendok. Ia mengerjap.

“Ini,” engahnya. “adalah puding Natal paling enak yang pernah kurasakan.”

Icha tersenyum sebagai jawaban dan menyantap satu. Ia sendiri juga bangga dengan puding itu, walau tidak mengatakannya keras-keras.

“Jadi, apa kau juga akan memberikan biskuitmu kepada Ryuuji?” tanya Nagini mendadak, membuat Icha langsung tersedak. Nagini menyodorkan secangkir teh.

“Terima kasih,” Icha meneguknya, lalu ketika menurunkan cangkirnya, wajahnya sama merahnya seperti baju yang dipakainya. “Yah, kurasa iya. Aku tak punya uang untuk membeli sesuatu untukmu dan dia.”

“Aku jatuh cinta dengan biskuit itu,” Nagini menjungkirkan kursinya pada dua kaki belakang, memandang Icha dengan binar jenaka. “Dan kurasa harusnya Ryuuji juga begitu. Pilihlah biskuit yang paling bagus buatannya dan yang paling tidak gosong, hias seindah mungkin dengan decopen, lalu berikan padanya.”

“Apa kau pikir dia akan senang?” Icha memandang Nagini sedih.

“Hei, aku sudah membongkar rahasia kepribadian lelaki sejak aku duduk di taman kanak-kanak. Apakah kau tidak percaya padaku?”

Icha memandang gadis glamor yang mengedipkan mata itu, dan seketika percaya. Bagaimanapun, Nagini mengenal jiwa lawan jenisnya hampir seperti ia mengenali tangannya sendiri. Ia bangkit dan berlama-lama memilih biskuitnya, mengambil yang paling besar dan memasukkan yang kecil-kecil ke dalam plastik berhias, lalu mengikatnya dengan pita sederhana. Terakhir ia memeluk leher Nagini singkat, lalu menyambar syal dan jaket dari gantungan di samping pintu.

“Terima kasih!” dan ia menghilang.

Nagini tersenyum ke arah pintu yang menutup, lalu menghirup tehnya lagi.

***

Icha berlari kecil di sekitar komplek Fighter Academy yang seluas desa kecil itu. Bukan tabiat Ryuuji dan Iguana untuk tinggal di rumah saat malam Natal—mereka pasti keluyuran kemana-mana. Bahkan Nagini seharusnya juga keluyuran, tapi ia pulang, tentu saja, karena tahu Icha menunggu di rumah. Dulu ketika Nagini hidup sendirian, ia bisa pulang pagi dengan kesadaran sudah nyaris hilang karena mabuk. Keberadaan Icha-lah yang mencegahnya untuk tidak mabuk-mabukan setiap malam seperti dulu—yeah, dia masih mengkonsumsi minuman keras, tapi tidak sesering dulu lagi—dan ia juga tidak pernah pulang pagi. Paling banter tengah malam.

Ia sedang melewati taman bermain ketika mendengar suara bola yang ditubrukkan ke pohon. Siapa yang ingin bermain bola di luar saat malam Natal—kecuali, tentu saja, Ryuuji? Icha menoleh. Benar dugaannya, itu memang Ryuuji, kedua tangannya di kantong sementara kakinya memainkan bola sepak dengan piawai.

“Ryuuji!” Icha berlari menghampirinya. Lalu sosok lain muncul dari balik pohon.

“Hei, Laevaeisen!” sapa Iguana. “Apa kabar? Sedang apa kau diluar saat malam Natal? Setahuku kau bukan Nagini.”

Aduh, gawat. Dia kan tidak menyediakan apapun untuk Iguana. Icha mencoba bersikap tenang.

“Jangan panggil aku Laevaeisen kenapa. Bagaimanapun kau kan sudah kenal aku.”

“Baik, baik,” Iguana menatap Ryuuji dan Icha bergantian. “Jadi, kenapa kau keluar malam, Icha? Mau ke rumahku? Aku lapar banget nih.”

“Ng, kalau begitu makan saja ini,” Icha mengeluarkan bungkus biskuit dari kantong jaketnya. “Kebetulan aku sedang bereksperimen dengan biskuit.”

Ryuuji memandang biskuit di kantong transparan itu dengan mulut ternganga, wajahnya bersemu sedikit. Iguana bergerak gelisah, merasa ia sangat mengganggu.

“Euh, aku pulang ya?”

“Jangan!” cegah Icha. Keadaan akan menjadi canggung kalau Iguana pergi. “Cicipi saja kueku. Bagaimanapun aku butuh pendapat banyak orang.”

“Kau yang buat, nih?” Ryuuji mengambil kantong kue itu dan memandangnya. “Bisa dimakan nggak?”

“Jahatnya! Aku membuatnya dengan mengorbankan sepuluh jariku!”

“Buset, bikin biskuit aja jari nyaris ancur gitu. Aku jadi kepingin lihat rupa tanganmu setelah membuat kue tart.”

“Sudah ah, Ryuuji, mending dimakan biskuitnya.” Iguana memiringkan kepalanya. “Aku boleh ambil kan, Cha? Boleh? Baiklah,” ia merogoh kantong di tangan Ryuuji dan menggigit satu biskuit. “Hei, ini tidak buruk! Enak juga, Cha!”

Icha tersenyum ceria. “Bener kan? Nagini aja muji.”

“Minta lagi, dong—“ Iguana mencoba mengambil satu biskuit lagi, tapi Ryuuji menjauhkan kantong biskuitnya.

“Enak aja…” Ryuuji merengut, wajahnya makin bersemu. “…ini kan buat aku!”

Hening sejenak. Lalu Icha langsung menunduk, telinganya tampak seperti sayatan daging mentah, sementara Iguana tergelak-gelak.

“Coba, Ryuuji, tadi bilang apa? Kurang kedengeran…”

“Iguana apaan sih?!”

“Ini lagi bertiga malah ribut-ribut disini. Nggak kedinginan ya?” terdengar suara dalam yang dewasa dan Icha mendongak. Iguana dan Ryuuji berhenti bergumul di tengah udara. Nagini tersenyum, tangannya menenteng satu kantong belanja warna coklat. “Hai, Ryuuji. Sebaiknya makan semua biskuit itu sebelum dingin dan tidak enak lagi. Icha sudah susah payah membuatkannya untukmu. Omong-omong,” Nagini memandang Iguana, sama sekali tidak menyadari perubahan ekspresi yang terjadi di wajah Icha dan Ryuuji ketika ia berbicara—wajah keduanya berpendar seperti matahari terbenam. “Nih, Igu-kun. Kubelikan kau ini, mumpung aku lagi punya duit.”

Jing-Le Bells (DNK) NC-17 [Part 1]

[Hei semua, Sasha Kieselstein ish baa~ck XD gw lagi ngalor ngidul kea orang geje gini, terus memutuskan buat bikin fanfic singkat-nya Delta No Kira. Setting cerita ini pas mereka masih kelas 2 SMP--jadi Nagini dan Icha udah ketemu sama Ryuuji dan Iguana (Icha ketemu Ryuuji pas SD, Nagini ketemu sama Iguana pas kelas 1 SMP). Nagini dan Icha juga belum bertengkar, mereka masih sama-sama murid di Fighter Academy, tapi FA waktu itu belom asrama--jadi Nagini sama Icha tinggal serumah, sementara Ryuuji dan Iguana serumah di rumah laen. Nagini sama Icha udah masuk Delta, tapi waktu itu Delta masih normal, dan Icha juga belom jadi ketuanya (Icha jadi ketua pas mereka beranjak SMA). Cerita gak jelas ini romance normal. OMG gw udah lama kehilangan sense normal gw ;A; kebanyakan yaoi keanya...orz]

***

Benda putih melayang turun, hinggap di tangan telanjang Icha yang mulai membiru.

Gadis itu mendongak. Butiran-butiran salju yang lain, serupa tapi tak sama, turun merayap pelan-pelan ke jalan batu. Cuaca memang sudah mulai mendingin. Ia ingin cepat-cepat sampai rumah. Icha merapatkan baju hangatnya dan mulai berlari kecil menuju rumah kecilnya yang hangat.

Hari ini tanggal 24 Desember, malam Natal. Ia mungkin akan merayakannya sendirian lagi, seperti tahun lalu. Ah, tunggu. Bukankah Nagini tinggal bersamanya? Tapi tidak, gadis itu sesibuk lebah pada malam musim semi. Berani taruhan, dia pasti belum pulang ketika Icha tiba di rumah nanti. Bagaimana dengan Ryuuji? Icha bisa merasakan wajahnya menghangat ketika mengingat itu. Ah, Ryuuji--

--mana berani Icha mengajaknya pergi?

Icha membuka pintu rumah. "Aku pulang."

Tidak ada jawaban. Nagini memang belum pulang. Bodoh sekali mengharapkannya pulang dibawah jam tujuh. Icha menaruh barang bawaannya di meja makan, lalu menandai kalender. Setelah menghidupkan heater di ujung ruangan, ia duduk di kursi sambil membuka lasagna dingin yang baru ia beli tadi. Icha ingin menghemat pengeluaran dan hanya membeli makanan yang cukup murah. Menyantap makan malamnya tanpa berselera, ia merenung. Bagaimanapun, ini Natal. Masa ia tidak membelikan apa-apa untuk Nagini? Tapi ia defisit--benda apa yang cukup murah tapi bermutu untuk dihadiahkan kepadanya? Nagini selalu punya uang--gadis yang hidup glamor dan menyukai dunia malam itu, anehnya, selalu punya uang. Mungkin karena ia kerja sambilan. Sementara Icha sendiri lebih fokus pada kegiatan Delta--dan Delta kan tidak memberikan gaji. Nagini mengikuti Delta hanya jika kegiatannya menurutnya menarik. Gadis berambut cyan itu malah terkadang hanya peduli pada seberapa banyak imbalan yang ditawarkan.

Icha beranjak ke kulkas dan membukanya. Bisa dilihat, sebagian besar barang yang ada didalamnya milik Nagini. Nagini selalu menstok bahan makan malam, belum lagi ditambah berbagai minuman--beberapa diantaranya minuman keras, yang dijauhi Icha sekuat tenaga--dan makanan kecil yang bisa dimakan sambil menonton televisi malam-malam. Burito, nachos, brioche, mi cup instan. Tapi Nagini selalu membolehkan Icha mengambil apa saya miliknya di dalam kulkas.

"Apa yang ada di dalam kulkas berarti milik kita berdua. Kalau ada sesuatu yang aku tak ingin kau memilikinya, pasti kutaruh di kamar."

Nagini selalu berkata begitu. Tapi kecuali ia benar-benar lapar dan kehabisan makanan, Icha mengusahakan memakan makanannya sendiri. Bagaimanapun, semua makanan itu hasil jerih payah Nagini bekerja sambilan. Icha mengintip lagi ke dalam kulkas, mencari minuman yang ia miliki. Ah, soft drink terakhir miliknya sudah habis kemarin. Dengan enggan, Icha meraih sebotol teh dingin punya Nagini, menghindar dari kaleng-kaleng minuman keras yang berderet di sampingnya, lalu meneguk teh itu. Selanjutnya, ia merogoh ke almari, mencari kue sisa kemarin. Ia membuka kotaknya. Yang tersisa tinggal remah-remah.

“Ah,” ia bicara sendiri. “Kelihatannya Nagini memakannya tadi malam.”

Ketika Icha membuang kotak kue itu ke tempat sampah, ia mendapat ide bagus. Kenapa ia tidak membuat saja biskuit untuk Natal? Bagaimanapun, Nagini suka makanan manis, bisa dibuktikan dari kemampuannya menghabiskan sekotak besar biskuit dalam waktu semalam. Icha mengeluarkan semua belanjaannya dan, sambil memeriksa almari dan kulkas beberapa kali, mendapatkan semua yang ia butuhkan. Mentega, gula, telur, tepung. Dimana terakhir kali ia menyimpan decopen? Dan kuas kue? Ah, ini dia, dibawah almari. Setelah memastikan semua yang ia butuhkan ada, ia mulai bekerja.

Ia mencampur mentega, gula, putih telur, dan tepung dalam satu mangkuk besar, lalu mengaduknya perlahan. Setelah adonannya lembut dan rata, Icha memasukkannya ke dalam kulkas selama setengah jam. Sambil menunggu, ia menjerang air untuk membuat teh dan memanaskan decopen nantinya.

Setelah setengah jam, Icha mengeluarkan adonan yang sudah dingin dari kulkas dan menggilingnya diatas tatakan yang sudah ditaburi terigu, lalu mencetaknya dan menaruhnya hati-hati diatas loyang. Setelah memoles bagian atas biskuit itu dengan kuning telur, Icha memasukkannya ke dalam oven. Sementara menunggu biskuitnya dipanggang, ia berpikir lagi. Masih ada sisa apel di kulkas, bukan? Nagini membeli sekeranjang penuh ketika obral akhir musim gugur. Tinggal sisa apel yang masih hijau karena yang merah sudah habis dimakan dirinya dan Nagini. Apel hijau itu masam dan tidak akan enak untuk dimakan seperti biasa—tapi kalau tidak dimakan, apel itu akan segera busuk. Icha punya ide lain untuk memakan apel itu tanpa perlu menunggunya benar-benar masak.

Ia mengeluarkan apel-apel, itu, mencucinya, lalu—dengan menggunakan pisau khusus—mengeluarkan bijinya. Dimasukkannya apel ke dalam panci, dia bubuhi mentega sisa membuat kue tadi dan gula cokelat, lalu menunggu lagi sampai biskuit di dalam oven matang benar. Icha mengeluarkan biskuit dari dalam oven, dan ganti memasukkan panci berisi apel itu ke dalam oven.

Ketika ia sedang menghias biskuit dengan decopen yang sebelumnya sudah direndam dalam air panas, pintu menjeblak terbuka dan sesaat angin yang luar biasa dingin menghembus ke arah Icha sebelum pintu itu tertutup lagi. Di depannya, Nagini sedang berdiri, membawa dua tas belanja di kedua tangan dan satu tas lagi digigitnya—saking penuhnya tangannya.

“Haku hulang,” katanya tidak jelas sebelum menaruh tas-tasnya di meja dan merosot kelelahan di kursi. “Toko kado di Eriole penuh sesak. Aku nyaris tidak bisa menyelinap di antara para pembeli yang bersemangat untuk mengambil souvenir bagus—padahal kau tahu betapa kurusnya badanku.”

Nagini bicara jujur dan Icha tahu itu. Badan Nagini langsing dan dia selincah kucing, Icha sendiri tak bisa membayangkan Nagini susah bergerak. Pasti Eriole benar-benar penuh sesak.

“Apa yang kau belikan untukku?” Icha nyengir, kembali memandang biskuit yang sedang ia hias.

“Nih,” Nagini mengeluarkan kotak dari tas belanjanya. “Butuh waktu lama untuk membujuk yang punya melepas ini dengan harga yang cukup pantas. Eriole memang punya banyak penyihir, tapi pelit-pelit semua.”

Icha meletakkan decopen dan membuka kotak itu, lalu mengeluarkan benda yang ada di dalamnya. Rantai emas berkilauan, dengan liontin batu permata berkilauan yang dipoles dengan ketekunan luar biasa. Ini bukan buatan tangan—pasti sihir.

Melihat Icha yang menatap lekat-lekat liontin kalung itu, Nagini menjelaskan. “Itu batu Nagamani asli yang diambil langsung dari dahi Vasuki, raja ular di lepas pantai Negeri Lemuria. Batu legendaris yang bisa menyembuhkan segala macam penyakit selama kau memakainya.”

“Setahuku batu Nagamani mengambil kekuatan dari manusia jika ia akan menyembuhkan seseorang,” Icha menatap curiga ke arah Nagini.

“Memang,” kata Nagini enteng, menaruh belanjaan malam Natal-nya di dalam kulkas. “Sudah kuatur agar ia mengambil alih kekuatanku jika sesuatu terjadi padamu—yah, selama kau memakainya.”

Itu merupakan sebuah hadiah yang tak ternilai harganya, belum lagi ditambah dengan pengeluaran yang harus dikeluarkan Nagini ketika mencari, membujuk sang empunya untuk melepas kalung itu, dan membelinya dengan harga selangit—dan Icha ternganga tak bisa bicara. Nagini kelihatannya tidak sadar sama sekali.

“Jadi,” ia menoleh dan memandang biskuit di loyang. “Apa itu hadiah untukku?”

Icha tergagap. “Ini…”

“Kalau iya, bagus deh,” Nagini mencomot satu dan memakannya dengan senang. “Aku tidak tahu kau bisa masak, Icha.” Ia mengerjap. “Hei, ini lezat. Rasanya tidak buruk. Kerja bagus!”

“Yah, aku memang tidak bisa masak,” Icha nyengir dan menunjukkan tangannya yang melepuh dan berdarah dimana-mana. “Padahal cuma kue saja tapi bisa separah ini, menakjubkan benar kemampuanku.”

Kamis, 16 Juli 2009

Post Ke-100, Demo Ekskul, Dan Hari Kebangkitan!

Hallo every miauw. *ketularan Azumanga Daioh*

Ah well, seperti beberapa post yang lalu, gw menyampaikan tiga topik terpanas hari ini *ngerasa kea host acara gosip* dan akan gw mulai dari yang kurang penting dulu.

Pertama, ini adalah post di blog ini untuk yang keseratus. Wew, ternyata cukup lama juga yah gw nulis di blog ini. Mulai dari sedih, seneng, marah, sayang, benci, cinta, gw tumpahin semuanya tumplek blek disini. Tadinya rencana gw di post yang keseratus ini gw mau ngeganti template (ato malah ganti blog aja sekalian) tapi ternyata ada berbagai kendala--mulai dari gw yang males OL sampe "urusan" di sekolah yang mesti diselesein. Yah, improvenya kapan-kapan aja ya kalo gitu OTL

Kedua, demo ekskul. Besok ada demo ekskul buat anak kelas 7 di skul gw, dan tentu aja gw sebagai ketua jurnal yang baik hati dan tidak sombong *disepak Kak Ifu* ikut dalam pembuatan pertunjukan nanti. Gw sekarang harusnya bikin presentasi, tapi malah OL dengan tidak beradab *ditabokin anak jurnal* dan yeah, gw cinta abis-abisan sama pertunjukan jurnal nanti. Kita punya 4 MC yang dimajuin nanti. Lano, Tika, Maitsa, sama Dika. Yep, Lano cowok sendiri. Maitsa sama Dika gila abis, sumpah gaek. Gw lagi donlot Black Or White-nya MJ neh, buat kegilaan mereka besok. Mereka bakal kocak banget jadi MC, kami semua yang nonton aja nggelepak-nggelepak kehabisan nafas karena kebanyakan ketawa tadi pas gladi. Gw akan segera ngerjain presentasi setelah nulis berita ketiga.

Berita ketiga, HEADLINE!!! Apa yang sudah dinantikan oleh seluruh warga skul gw akhirnya terwujud juga. Yakk, GW SAMA LUKA BAEKAN. Hahahahah, jangan tanya gw gimana bisa. Malu-maluin. Yang jelas, gw udah melupakan Anti-MASTERplan sama sekali, dan Luka (gw harap) juga melupakan MASTERplan. Alesan, yeah? Gw masih berusaha mengorek keterangan darinya. Ini anak sumpah ngehindar terus kalo ditanyain tentang alesan. *sepak Luka*

Susah dipercaya? Gw tahu. Gw juga gak percaya, sampai sekarang masih nggak percaya. Apa yang terjadi andaikan sewaktu itu gw nggak melangkahkan kaki, gw nggak pernah mau membayangkan. Walaupun begitu gw tahu ini nyata, kendatipun sulit dipercaya, ini nyata. Gw akhirnya bisa kembali menggunakan nama Kaitoicha di blog ini lagi.

Kaitoicha ada dalam imajinasi gw lagi, tapi dia nyata, dia tidak jauh, sedekat nyawa. Gw tetep nggak bisa percaya itu suaranya yang terngiang di telinga gw, itu jemarinya yang bertaut dengan jemari gw, itu denyut nadinya yang mendetak di tangan gw, itu mata hitamnya yang gw bisa tatap akhirnya. Gw ngerasa sebagai individu lagi, bukan separuh nyawa yang melayang-layang kosong selama ini. Dan, gw tahu, ini memang hal yang pantas ditunggu dalam perjuangan dan deraan penderitaan selama berbulan-bulan.

Now my hearts in two...but I can find the other half.

Selasa, 14 Juli 2009

Kyaha~ Sankyuu~

Hahah, baru OL skarang neh =w= *boong banget* *ditabokin Shota*

Gw baru aja ngecek berbagai account yang gw punya: Gmail, DA, FB (gak gw apa2in yang satu ini. Punya friend aja kagak, gw gak niat bikinnya nih), blog-blog orang, dst. Gmail, gw sampe capek ngerjainnya. Banyak banget incoming message-nya, gak mungkin gw bukain atu-atu. Lagian sehari tuh email gw bisa dapet 15, masa gw tinggal tiga hari gw buka 45 message? Gempor duluan lahh.

Yah well, pokoknya, kerjaan gw sedikit terbantu karena Luka.

Di blognya dia bikin...er, fanart apa bukan yah...yang jelas dia bikin Kai (yang notabene OC-nya dia) tapi dalam versi DNK yang merupakan cerita gw. Bagus, gw bersyukur banget, karena gw gagal mulu bikin Kai *sepak Kai* *dibunuh yang punya* dan dengan ini, gw lumayan terbantu--apalagi gw gak usah ngedesain weapons lagi, karena Luka udah bikin. Puji tuhan, gw aja udah nyaris mati bikin pistolnya Igu, lahh masa gw ngedesain buat Kai lagi. Dengan fanart-jadi-jadian itu gw terbantu, karena gw masih harus ngedesain weapons buat Aoi =_= *headdesk* gw seh pengennya kea weaponsnya Black Rock Shooter, tapi keanya susah banget ya...liat Luka deh, kalo dia ada bikin weapons tersendiri buat Aoi, gw ngikut desain dia. Bagaimanapun ini kan OC dia.

And yeah, gw cukup seneng Luka memperhatikan DNK dengan baik. Ya, Kai merupakan seorang antagonis--sebelum dia sadar apa yang dia lakukan. Dia sadar kalo Masternya, Icha, menciptakan dan memanfaatkan dia untuk hal-hal buruk. Ketamakan Icha mempengaruhinya untuk membuat Kai sesempurna mungkin, maka ketua Delta itu memasukkan KOKORO ke dalam tubuh Kai *coughvocaloidsmcoughcough* dan hati nurani Kai segera menyadari untuk apa dia diciptakan ketika melihat Nagini yang nyaris terbunuh. Tapi secara umum, dia nggak mungkin membantah perintah Icha. Jadi, dia membunuh dirinya sendiri. Wew. I love death.

Walaupun begitu, satu hal masih gw pikirin tentang DNK. Endingnya. Yang jelas sih Nagini dkk memenangkan pertarungan, tapi nasib Icha dan Ryuuji? Apakah mereka berdua terbunuh, masuk penjara, atau dimaafkan? Kalau terbunuh, berarti ide gw soal Delta No Kira 2: The Spider's Rebellion gak mungkin terlaksana, karena di cerita itu Icha dan Ryuuji terpaksa kerjasama dengan Nagini dkk untuk membunuh Tarantula. Kalo DNK 2 mau dibikin, Icha tak bikin mati ^^ *ditusuk Luka* Kalo dimaafkan, kok kayaknya gak rasional ya. Bagaimanapun, perang besar-besaran di Delta HQ pasti akan segera diketahui oleh penduduk Cittagazze. Dan mana mungkin Nagini dkk ngebawa Icha dan Ryuuji kabur cuma karena Nagini memaafkan mereka berdua? Nagini ikut jadi buronan dong. Penduduk Cittagazze udah gedeg sama Icha dan Ryuuji.

Jadi pribadi gw sih milih mereka masuk penjara, tapi bakalan gw pikirin sesuatu supaya endingnya lebih berkelas daripada sekedar "pembalasan dendam" yang kacangan. Atau mungkin gw tanya Luka aja? Entahlah. Yang jelas sih gw pengin lw, Luka, kalo lw ngebaca ini, gw pengin tahu pendapat lw. Bagaimanapun lw nolak gw kayak apa, gw masih mengormati lw sebagai pemilik OC-OC lw yang gw pinjem dan gw minta pendapat lw untuk endingnya. Seperti apa ending yang lw inginkan? Jangan nulis disini, bagaimanapun nama lw masih tertera di Danger List (lagian, gw rasa lw cukup pinter buat nggak nulis disini. MASTERspy bisa muntab). Tulis aja something di blog lw, seperti lw masukkin "fanart" Kai. Kalo nggak mau nggak apa-apa, sih...gw usaha sendiri kalo gitu. Yah, gw agak lelah kerja sendiri, gw butuh dua otak buat ngerjain ini.

Okeh. Gw lagi pengen ngerjain The Unbreakable Chain yang baru lagi, tapi kok males ya. Lagi males bikin chain-yang-melilit-sana-sini. Pada akhirnya, gw bikin Angel and Demon aja--Nagini angelic, Icha demonic. Hahahaha LOL. Yang Nagini belom dibikin, tapi yang Icha udah selese. Anjrit...jadi beda banget. Jadi keliatan cewek. Oh noes.

Udah gitu bikin baju semi-gothic lolita buat Icha itu susah mampus.

Renda itu laknat. LAKNAT ANAK MUDA.

*injek-injek gambar sendiri* *ngesot*

Pengen bikin Nagini kok males ya. Duh nanti aja ahh. Gw mau pacaran sama Iguana dulu.

*dilempar pembaca*

Sabtu, 04 Juli 2009

Iguana, PSP, And The Last Thing I've To Do

Halo, guys, long time no see =w= *ditabok*

Okeh, ada banyak yang mesti ditulis--meskipun gw gak tahu bakalan nulis panjang ato nggak, lagi ngebet maen game online neh. Yah, yang pertama-tama, Iguana.

Gw gak tahu dia itu otaknya ditaroh dimana, tapi Iguana ternyata udah bikin FB dan dia menggunakannya untuk ngedeketin temen-temen skul gw. Termasuk orang yang bukan temen gw sih, si Luka. Gw gak tahu isi pikirannya apa. Dan dia juga ngelarang gw nanya-nanya soal apa yang dia obrolin. Sabuduk. Dia bilang dia pengen mendekat secara pribadi sama Luka--bukan buat mempengaruhi Luka, tapi buat mengetahui seperti apa orang yang udah bikin hancur seorang Sasha Kieselstein. Buset.

Kedua, PSP. Gak penting banget sih. Gw lagi addict sama PSP, dan sekarang udah namatin--entah untuk yang ke berapa kali--LocoRoco yang seru dan top abis =w= *dibejek* Dan sekarang lagi nyari LocoRoco 2. Gw pengen tahu tentang LocoRoco 3, kalo ada yang tahu kasih tahu gw ya? :D

Ketiga, yang lebih serius, MASTERplan.

Berapa post udah gw tulis dan gw gak nyinggung apa-apa lagi tentang MASTERplan seakan rencana busuk itu nggak pernah diciptakan. Gw sedang mencoba menganggap begitu. Akhir-akhir ini gw berusaha keras menghapus seluruh "mata" yang gw pasang dimana-mana, membatalkan semua perintah yang pernah diinput, dan yang paling susah melupakan seakan gw gak kenal sama yang namanya Luka. Berhasil sih, akhir-akhir ini gw berhasil membenci dia dengan penuh cinta *oposeh* yah susah deh ngejelasinnya, yang jelas sekarang nggak ada masalah lagi, deh. Semuanya udah fix. MASTERplan menang, Anti-MASTERplan dibatalkan dan dipadamkan permanen, spinner's end.

Kemarin malam, gw sendirian di kamar yang digelapkan, menatap nyalang ke arah langit-langit kamar.

Sudah selesai. Semuanya sudah selesai. Tak ada yang perlu diatur lagi. Gw sudah memberikan perintah kepada MASTERspy untuk berhenti mengawasi Luka dan mencabut "device penyadap", segalanya runtuh di depan mata gw. Kegagalan terbesar dalam sejarah AR, karena gw menyerah. Memalukan, gw tahu, tapi gw nggak akan sanggup menghadapi situasi dimana gw harus jadi tsundere seumur hidup. Berat. Gw memilih menyerahkan kemenangan pada tangan Luka dan turun dari podium, membiarkan anak-anak lain yang mengawasi perdebatan kami dari bawah panggung melihat apa yang telah Luka lakukan pada gw. Menghancurkan gw dari dalam, tinggal sisi kopong tak bersisa yang terbuat dari lilin, kosong dan tak bernyawa, walau kelihatan setegar marmer.

Tapi paling tidak gw menutup semuanya dengan elegan. Semua kenangan sudah terhapus dan gw mendapati diri sendiri mampu mengikuti apa yang diperintahkan MASTERplan. Daripada ribut-ribut dan membangun penentang, mending ngikut rencana induknya, toh? Gw gak maafin dia dan nggak akan pernah maafin dia, dan itu adalah hal yang diinginkan MASTERplan. Gw akhirnya bisa menerima--gw bisa melupakan.

Gw memejamkan mata.

Jaa ne.

Selasa, 30 Juni 2009

Fujoshi Meets...

Kemaren, gw ketemuan sama Dita, authornya Ryoya dari sini.

Yah, kita berdua udah lama ngerencanain pengen ketemu gak jadi-jadi. Tadinya seh mao maen ke rumah aja, tapi kalo dipikir lagi kok males, ya. Akhirnya, gw ngusul buat nonton sama-sama aja di Cibubur Junction kalo ada film bagus. Yep, Dita setuju, tapi kita gak tahu mesti nonton apaan. Pengen nonton Garuda Di Dadaku, ehh gw udah nonton duluan sama tiga temen gw (tiga-tiganya cowok, dua anak kelas lima, satu anak kelas enam--YEAH, I KNOW, GW KEA PEDOFIL) pas di hari pertama GDD muter di CJ--tanggal 18. Jadi yaa, gak mungkin nonton GDD. Akhirnya gw bilang Star Trek aja dan Dita mengiyakan.

Ternyata...
Star Trek dicopot dari jadwal main CJ.

Gw gak tahu itu yang ngelola otaknya ketinggalan dimana, tapi yang jelas gw udah ngeliat dengan mata kepala sendiri kalo Star Trek udah masuk daftar Coming Soon di CJ. Tapi pas gw kesana lagi, udah ilang. Gak berbekas. Busuk.

Gw langsung SMS Dita, dan kita berdua menghabiskan beberapa SMS dengan maki-maki 21-nya CJ sebelum akhirnya kita ngomongin lagi mau nonton apa. Usul gw Transformers, tapi ditolak sama dia--kalo gak salah sih karena dia nggak nonton yang pertamanya. Yo wes, dengan pasrah gw ngomong buat nungguin Harpot maen aja.

Tapi sekitar hari Jumat kemaren Dita ngehubungin gw lagi dan dia bilang mending nonton Transformers aja, dia mau. Gw ngelonjak girang dan segera ambil hari kosong. Hari Senin. Dia pun setuju dan kita bikin janji.

Hari Senen gw nyampe duluan. Karena masih jam 10, 21 belom buka--tapi kita emang harus ngantri di depan gerbangnya, supaya dapet tiket. Makanya gw jadwalin ketemuan jam 10 biar kita dapet antrian di depan. Gw telpon Dita lagi, dia lagi naek ke atas.

"Ciri-ciri kamu apa?" dia nanya.

Gw menatap diri sendiri. "Baju item, celana bahan, sama jaket diiket di pinggang. Gampang kok nyarinya."

Gw sengaja pake baju yang imagenya cute daripada keren. This new haircut make me looks cute, and I should follow the style, heheheh.

Akhirnya gw nunggu dia sambil ngebalesin SMS gw sama Meiru (yang notabene isinya yaoi mulu =3= *gak penting*) dan dia dateng, ngagetin gw. Yup, dia mirip temen gw. Hwahahaha. Akhirnya kita naek ke atas dan ngantri sejam di depan 21 sambil ngobrolin RP--berusaha pake bahasa yang nggak terlalu eksplisit karena, you know that lahh, itu kan lagi di tengah kerumunan orang. Jam 11 gerbang dibuka baru setengah dan gw langsung menyelusup masuk bersama anak-anak yang tubuhnya kecil supaya bisa nemplok di depan loket. Beberapa saat kemudian--ketika gerbang akhirnya terbuka secara penuh--Dita nyusul di samping gw. Kita ngobrolin berbagai hal lagi, terus mesen tiket (OMG akhirnya dapet di A...gw udah tiga kali nyambangin 21 selalu keabisan tiket terus. ARGH DAMN HOLY BLUE HORSE IN A BIKINI D<) terus buat ngabisin waktu turun ke bawah...ngalor ngidul...ketemu Dhiya dan Tia (Tia kaget pas tahu gw kenalan sama Dita dari RP...kan isinya fujoshi semua :D) terus naek ke atas lagi dan duduk lagi, ngobrolin forum-forum RP laen selaen SG. Terus Studio 2 dibuka, kita masuk deh.

Gw salut sama filmnya, two thumbs up d=w=b cuma satu kekurangannya gan...LEBAY. Ada beberapa scene yang nggak penting dan mestinya nggak usah dimasukkin. Kea pas nyokapnya Sam mabuk ganja, kan itu nggak stick to the plot gitu, buat apa dibikin, ngabisin waktu syuting aja. And rite, the wars are making non-sense sometimes.

Selesai nonton kita turun ke bawah buat makan di A&W--terus ketemu sama serombongan anak kelas 9. Yah yang pertama gw temukan adalah Kak Reta--sama Asti, yang ini gw rada heran kenapa. Kami basa-basi...Kak Reta ngobrol sama Dita soal SMA (Dita anak 39 soalnya) sementara gw ngobrol sama Asti. Tukar guling.

Awal obrolannya adalah:

Kak Reta: Lho...Sasha...
Gw: *noleh* Kak Reta?! Asti?!
Asti: Wahh...sama siapa?
Gw: *tunjuk Dita* temen, nih.
Kak Reta: *senyum ke Dita* oh, temen...kelas berapa?
Dita: Kelas 3 SMA...di galan...
Kak Reta: *takjub* Wah...di galan! *langsung ngobrol tentang sistem SMA*
Gw dan Asti: *ngobrol random, gw gak inget ngobrol paan, gak ada yang penting keanya*
Kak Reta: *selese ngobrol tentang galan* Oh, gitu...BTW ini kalian temen apa? Temen rumah?
Gw: *mandang Dita nyengir* heheh, internet...
Kak Reta dan Asti: HAH?! Internet?
Dita: *nyengir juga* iya, ini pertama kalinya ketemuan...
Kak Reta dan Asti: *nganga*

Yah gitu dehh.
Kita berdua akhirnya makan (dan ketemu anak-anak kelas 9 laen...Kak Alfi, Kak Ilham, Kak Pandika, and the others) terus setelah makan, kita akhirnya ngobrol. Dan kita semua tahu apa yang dilakukan Fujoshi kalau saling bertemu...NGOBROLIN YAOI SAMPE MAMPUS. Kita ngakak-ngakak aja gitu ngerancang situasi yaoi yang seru (di tempat parkir, di bawah mobil--ET DA BUJUG, NGOTORIN MOBIL ORANG AJA) dan itu kita lanjut ngobrol di kursi depan Fish Spa di lante 1 (lante 1 bukan sih? Lupa gw) sama di foodcourt (mesen Teh Botol doang...yah si Dita beli cheesecake di Bread Talk seh) sampe akhirnya gw dijemput, dan kami berdua pisah jalan--dia pulang naek angkot.

Petualangan tidak berakhir sampai disitu.

Di tengah jalan, motor gw ditilang polisi. Mana Bang Endang (yang njemput gw) itu dengan begonya lupa bawa dompet--alhasil SIM sama STNK gak kebawa dong. Kami sempet ketahan di pos polisi karena si polisinya nggak mau dibujuk dengan cara apapun oleh Bang Endang--jadi akhirnya gw dikirim ke rumah pake ojek.

Kacau. Nggak tahu deh itu Bang Endang lolosnya gimana. Tapi kalo gak salah sih dia ada temen di kepolisian.

Nyampe rumah, gw langsung ngadu sama Dita. Hahahahaha. Kocak asli. Dan petualangan gw berakhir di situ. Kali-kali nonton sama dia lagi ahh =w=bbbbb

Jumat, 26 Juni 2009

Quick Update

BTW, gw punya Twitter. Baru dibikin tadi seh, dan berubung gw gak kenal sapa-sapa disana, siapa aja yang punya, follow gw plz. Gw butuh temen~ QAQ

Follow me at here

Gw bakal taroh di side bar kalo udah fix, yang follow cukup banyak. Chao!

Sabtu, 20 Juni 2009

Rapor, RP, Dan Kenapa Gw Malah Gambar Sho-Ai

Kobanwa minna =w=

Gw, seorang Nagisha Arisu yang imut tiada tara *ditendang ke Uranus*, sekarang sedang keder.

Yep, nilai rapor gw gak ada peningkatan.

Oke, sebenernya ada peningkatan sih OTL. Paling nggak, di semester 2 gw rangking satu lagi. Tapi tetep aja, kalo dirata-rata sama semester 1, gw kalah dari Futa *headdesk*

Jadi nyesel gak semangat belajar sejak awal tahun pelajaran.

Oke, jadi yang jelas gw lulus, dan karena ada peningkatan dibanding semester lalu, akhirnya gw ditambahin duitnya buat beli notebook *nari caramelldansen*

Pengen beli tablet sih.
Tapi nanti ahh, gambar masih alay gitu.

Rite, second. Seperti yang lw semua tahu, gw adalah fujoshi tak berperikemanusiaan dan gw ngikut forum RP yaoi. Yah, tadinya sih gw gak mau promosi disini, tapi gw lagi pengen nyari temen RP-an juga nihh DX walo katanya salah satu temen gw yang fujoshi *nama disamarkan*:

Gw: Oi, oi...gw lagi nyari temen buat RP-an di SG nih orz...
Fujoshi: Oh. SG toh? Kenapa gak nyuruh Luka buat masuk sana aja? Gw kira dia suka yaoi. Bukannya di blognya dia bilang dia bikin adegan yaoi?
Gw: ...

Yeah,
temen gw emang bego-bego semua.

Yah pokoknya sapa aja yang fujoshi deh, join dong join dong x3 trus bilang ke gw...biar gw samperin hahahaha. Anak-anak gw yang ada disitu: Iguana Raising sama Tarantula Raising. Join aja disini x3

Oke, topik ketiga. Gw semestinya ngegambar Diamondhead pesenannya Rinal.
Tapi gw malah gambar ini.



Yep,
kebegoan saya sebagai fujoshi.

Yang disebelah kanan itu jelas, alter-ego gw tersayang, Iguana Raising X3 dan yang disamping kiri itu Seki, OC-nya Pola. FAILED.

*kabur*

Senin, 15 Juni 2009

I Got Aoi! I Got Aoi! *tabokmeplz*

Hahahahaha. Akhirnya dapet juga gambar Aoi. Lagian desain lamanya Luka yang gw punya--satu-satunya tuh--kurang memadai, gambarnya Aoi pas itu kecil banget, sih. Akhirnya gw bisa juga dapet gambar Aoi yang rada gede =w= <==orang yang seenak udel nyuri banner orang

Oh iya, gw belom ngelanjutin spoiler, kan? Here it is =w=

SPOILER ALERT! Don't read if you don't like spoilers and wanna feel an extra adventurous feeling while reading this sequel later.

Setelah keluar dari rumah sakit, Nagini, Iguana, Shota, dan Selena mulai menyusun rencana perjalanan. Demi menghindari kelaparan di tengah jalan, mereka berempat memutuskan untuk mengambil jalur yang agak memutar, melewati berbagai kota agar bisa mengisi ransum.

Kota pertama yang mereka datangi adalah Eriole (nama bisa berubah nanti =w=). Kota itu adalah kota yang damai, dengan Sungai A (nama belum ditentuin nyuu~) mengalir di tengah-tengahnya, dan seluruh penduduk kota bergantung pada sungai itu. Disana, mereka berempat bertemu dengan Ayane (Ayane Mika Astaire, copyright to Ayanemika), gadis cantik tinggi bohai (hahaha lol...gw mo bikin nih orang kea Megurine Luka biar cocok sama image "nyebelin") yang tiba-tiba aja langsung naksir sama Iguana, dan mulai bertingkah bitchy gitu buat ngedapetin tuh cowok, ngebuat Nagini kesel setengah mati. Yah, alur cerita disini belum fix banget, gw rencana mau bikin Nagini sama Ayane bertarung sihir (Sierra-nya Ayane sihir soalnya), dan nanti Nagini bakalan menang setelah gerilya abis-abisan, lagian Ayane kek avatar gitu, sihirnya ngendaliin aer. Gw masih mikir mau ngebuat si Ayane ini akhirnya damai ato nggak sama Nagini.

Kota kedua adalah kota tua yang anggun, Zweihander. Kota ini merupakan kota yang bersejarah, seluruh penduduknya kuat dan terlatih untuk mempertahankan diri sendiri, dan kebanyakan tangguh. Disini, keempat Delta no Kira bertemu dengan Kakeru (Kakeru Adesa Nawa, copyright to Adesa-kun) yang, mirip Ayane, ternyata merupakan momok tersendiri lagi. Kakeru berusaha pdkt abis sama Nagini, dan Nagini juga sebenernya rada kagum-ramah gimana gitu sama Kakeru ^^; hal ini bikin Iguana gedeg, dong. Disini ada sesuatu yang lebih menarik--Kakeru nyulik Nagini dan ngunci tuh cewek di kamarnya, sementara Iguana yang baru sadar kalo Nagini ilang sedang berusaha menuju rumah Kakeru. Nyampe disana, Iguana bertarung senjata abis-abisan sama Kakeru (yeah, Sierra-nya Kakeru weapons) tapi ada teriakan dari arah taman belakang, maka Iguana, Shota, Selena, dan Kakeru bergerak ke sana. Ternyata, di balkon kamar Kakeru di lantai dua, Nagini sedang berusaha mempertahankan diri--ada seseorang yang sedang bertarung melawannya, dan orang itu memakai...kalung dan seragam Delta. Nagini makin terdesak ke pinggir, dan akhirnya ia terjatuh--Iguana menangkapnya tepat pada waktunya. Sang anggota Delta lari, dan Shota juga Selena melompat mengejarnya. Lalu ada sedikit percakapan antara Iguana dan Kakeru, dan Iguana juga coughnyiumceweknyacough biar Nagini nggak berontak gitu digendong bridal style =w= kan Nagini pingsan kalo dicium...terus Shota dan Selena balik bawa tubuh si anggota Delta yang mati ditusuk Selena >_< dan ketahuan kalo dia adalah Shinji Kazuki, salah satu anak buah Icha. *OC Luka yang gw ambil secara semena-mena juga*

And they're heading home. Paginya, Kakeru dateng sendiri ke penginapan tempat keempat Delta no Kira menginap buat meminta maaf atas kejadian kemarin, yang agak melukai Nagini--kalo bukan karena itu, keknya sih dia sebodo. Kakeru akhirnya diterima, terus diajak masuk buat ngeteh. Kakeru memberi peringatan Delta no Kira soal kota berikutnya yang akan mereka tuju--Dragon Town. Kakeru bilang, Dragon Town bukan kota yang aman dan santai seperti Eriole atau Zweihander. Dragon Town adalah kota perdagangan yang cuacanya selalu buruk dan gelap, kriminalitas dimana-mana, dan perbudakan merajalela. Kakeru menekankan ahwa penginapan Dragon Town luar biasa buruknya--bisa dijamin uang para penginap akan hilang keesokan paginya, lagipula tempat tidurnya penuh kutu--jadi Kakeru menyarankan dengan amat sangat agar mereka tidur di luar kota. Tapi Kakeru mengakui bahwa makanan Dragon Town luar biasa lezatnya, dan senjata-senjata yang dijual disana berkualitas tinggi. Maka keesokan harinya, mereka keluar dari Zweihander diantar oleh Kakeru, dan menuju Dragon Town.

Spoiler to be continued again~ *brb kabur ngesot*

Sabtu, 13 Juni 2009

Delta no Kira, Start To Make...

Yak, akhirnya yang gw cari dari dulu dapet juga.
Bego banget ya gw, kok gw bisa ngelewatin bagian itu sih.

Ehm, gini. Berhubung gw lagi nulis Delta no Kira, dan notabene Delta itu copyrightnya di Luka, maka gw nggak bisa bikin alur ceritanya seenak perut, dong. Yah, walaupun gw gak minta ijin ke dia--dengan seenak perut langsung bikin aja dengan ngambil nama organisasi dan 4 OC-nya dia--tapi sebagai respect karena gw langsung ngambil, gw tetep mempertahankan simbolisme Delta--baik dari seragam maupun dari logo. Dari pagi gw ngubek-ngubek devnya Luka dan mendapatkan banyak example seragam. Gw gak tahu persis sih dia bikin desain baru apa kagak, tapi andaikan iya, yah paling nggak itu membedakan Delta yang ada di tangan dia dan Delta di tangan gw. Soalnya sebenernya beda jauh sih--di tangan Luka, Delta itu protagonis. Di tangan gw, Delta adalah antagonis--sebuah organisasi kepolisian yang berubah menjadi brutal dan tidak segan membunuh sejak dikapteni oleh Kaito Icha. Nah seragam gw udah dapet...tapi logo nggak. Waduhh, nyari kemana nih? Gw coba ngebongkar blognya, nggak ada. FS, nggak ada. FB, males buka akun lama gw, males lagi ngeadd dia dulu. Blognya dia yang udah lama banget, nggak ada juga. Akhirnya gw kembali ke dev dengan lesu dan mencoba nyari lagi dengan tampang ngapain-lagi-sih-gw-kesini-orang-nggak-ada-juga.

Ternyata...
ADA.

Siake, kok tadi gw bisa kelewat sih? Yah, tapi akhirnya gw ambil aja tuh gambar, dan gw rasa kliping gw lengkap sudah. Gw punya gambar keempat OC yang gw curi itu--Kaito Icha, Kaito Kai, Kaito Aoi, sama Ryuuji Ouyama. Walo gw bilang keempat tokoh ini antagonis, sebenernya enggak juga--Kaito Aoi bergabung dengan Nagini dkk buat ngehancurin Delta, dan Kaito Kai membunuh dirinya sendiri begitu tahu kalo penciptanya memanfaatkan dia untuk melakukan hal-hal yang kejam. Salah Kaito Icha sendiri juga sih, harusnya android nggak usah dikasih KOKORO, bego. *ngatain cerita sendiri*

Mau liat reviewnya? Beneran nih? Allrite, here we go...

SPOILER ALERT! Don't read if you don't like spoilers and wanna feel an extra adventurous feeling while reading this sequel later.

Kisah Delta no Kira dimulai ketika terjadi kekacauan di Fighter Academy, tempat Nagini Arisu, Iguana Raising, dan Ryuuji Ouyama, ketiga sahabat, bersekolah. Fighter Academy adalah tempat banyak anak-anak penghuni Cittagazze belajar untuk mengasah Sierra mereka--Sierra adalah kemampuan khusus yang dimiliki oleh masing-masing manusia di Cittagazze, dibagi menjadi empat: Magic, Weapons, Swords, dan Martial Arts. Pengacau Cittagazze sedang berusaha untuk mengendalikan sekolah ternama itu, karena menurut logika, siapapun yang menguasai Fighter Academy berarti menguasai sebatalion penuh anak-anak yang kemampuannya terasah, dan itu berarti menguasai seluruh Cittagazze.

Dalam kekacauan penyerangan dari udara itu, Iguana terpisah dari Nagini dan Ryuuji. Mereka berdua berusaha keras untuk mempertahankan diri sendiri, tapi ketika situasi mulai memuncak, burung besi raksasa datang dari kejauhan dengan burung besi lain di belakangnya. Di punggung masing-masing burung itu terdapat pasukan dengan seragam yang ditakuti oleh seluruh Cittagazze--Delta. Kaito Icha, pemimpin organisasi itu, duduk di atas burung besi raksasa yang paling besar di depan. Ryuuji, tanpa memandang Nagini yang sedang sekarat sekalipun, langsung menjulurkan tangannya ke atas--Icha menangkapnya, dan Ryuuji diselamatkan oleh Icha. Mereka berdua terbang pergi dari tempat itu, meninggalkan Nagini yang berteriak ketika Delta mulai menjatuhkan bom ke atas Fighter Academy. Begitulah keganasan Delta--mereka organisasi kepolisian yang selalu berhasil memusnahkan kriminal, tapi dengan nyawa orang-orang lain yang tak bersalah sebagai korbannya. Mereka tidak peduli akan siswa-siswa di dalam FA yang mungkin tak selamat akibat bom itu, prioritas mereka adalah membunuh kriminal.

Nagini terbangun di rumah sakit, dengan Iguana yang kelelahan dan penuh debu pertempuran di samping tempat tidurnya. Setelah terduduk dan merasa berat di bagian belakang, tak seperti biasanya, ia meraba tubuhnya sendiri dan menyadari bahwa tubuhnya lurus dan datar--ia kehilangan tubuh wanitanya. Iguana menjelaskan dengan kalut bahwa Nagini harus dioperasi agar selamat dari luka pertempuran barusan, tapi dengan resiko kehilangan tubuh wanitanya--kehilangan dada dan lekuk tubuh, semuanya. Karena Nagini masih tak sadarkan diri ketika itu untuk dimintai persetujuan, maka dokter meminta persetujuan Iguana yang merupakan orang terdekat Nagini, dan Iguana memilih menyetujui hal itu--daripada Nagini harus kehilangan nyawa.

Iguana mendengarkan cerita Nagini tentang Ryuuji yang kabur meninggalkan Nagini sendirian dengan marah. Mereka berdua menyimpulkan bahwa Ryuuji hanya memikirkan dirinya sendiri dan tidak peduli dengan keadaan Nagini yang sudah sekarat, dan menyebabkan ia terluka parah seperti itu. Nagini tidak menangisi tubuh wanitanya yang hilang, tapi menangisi kepergian Ryuuji, seseorang yang dulu sahabatnya--seorang yang dulu disayanginya. Ketika itulah Shota (adik Nagini) dan Selena (adik Iguana) mendoblak masuk kamar rumah sakit. Selena melapor dengan tenang bahwa ia sudah mencoba mengejar Icha dan Ryuuji yang terbang ke timur laut secepat yang ia bisa, tapi Icha menyihir barikade supaya Selena tidak bisa mengejar. Tentu saja kalau saat itu Nagini yang mengejar, ia bisa memecah barikade itu--kemampuan sihir Nagini dan Icha relatif sama--tapi Selena sama sekali tidak punya kekuatan sihir, dan pedang tidak bisa berbuat apa-apa pada barikade itu. Maka ia kembali pulang.

Setelah banyak penjelasan tentang apa yang terjadi, keempat anak ini mulai menyusun rencana. Nagini dendam luar biasa kepada Delta, khususnya Icha dan Ryuuji, dan ia berniat untuk balas dendam. Tiga yang lain ngotot ikut dengannya, maka Nagini terpaksa membolehkannya--dengan peringatan. Nagini dulu adalah anggota Delta sebelum Icha menjadi kaptennya dan mengubah ideologi Delta menjadi kejam, maka gadis itu tahu beberapa tentang Delta. Nagini tahu bahwa Icha sedang mengembangkan android super yang memiliki keempat Sierra--manusia normal hanya punya satu--bernama Kai. Sebelum ini ada android yang lain, yaitu Aoi, tapi bagi Icha Aoi adalah produk gagal--Aoi tetap hanya mempunyai satu Sierra; weapons, walaupun dia juga kuat dalam Sierra yang lain. Tapi Icha tidak puas dengan itu. Ia menginginkan android yang memiliki kemampuan penuh dalam keempat Sierra--lagipula IQ Aoi tak melampaui 200--hanya mencapai 180. Nagini memperkirakan bahwa android itu seharusnya sudah selesai sekarang...menurut Ryuuji dulu, Kai sudah diselesaikan, dan sukses. IQ-nya mencapai 210, dan dia mempunyai empat Sierra.

Tapi ketiganya tetap ingin ikut dan Nagini terpaksa mengijinkan mereka. Setelah keluar dari rumah sakit, keempatnya mulai menyusun rencana untuk pergi ke Delta HQ--dan membalaskan dendam Nagini!

Spoiler to be continued~ *ditabok*

Jumat, 12 Juni 2009

HELL YEAH! GO TO HELL YOU DAMN EXAM!

HAHAHAHAHA YESSSHHHH UJIAN SELESE!

Ah well, banyak hal yang terjadi saat gw ujian. Pertama: matematika gw dapet jelek banget, 83, rank ke-6, geblek. Kedua: TIK gw bagus! THANKS GOD! Ketiga: gw akhirnya bisa gambar pake atari--walo baru bisa tampak depan doang sih =3= yah tapi sejak pake atari, rambut dari orang yang gw gambar makin bagus nyuu~ gw mo beli bukunya Tatsu Maki ahh, belajar atari lagi. Keempat: GW DITOLAK. HAHAHAHA. Jangan tanya gw ditolak sama sapa. Pokoknya jangan.

Sedih juga sih,
ujian gw makin lama makin turun nih.

Masa yang dapet 9 cuma 2? Udah gitu bukan pelajaran yang gw targetin lagi: matematika sama IPA--iya sih, IPA nilainya belom diumumin. Gw malah dapet nilai 9 di Al-Quran sama Bahasa Arab.

Tapi ya sudahlah.
Yang berlalu biarlah berlalu.
*brb kabur ayam*

Oh yeah, btw, gw lagi menanti banyak film nih. Garuda Di Dadaku, Harry Potter (ohmygay gw pengen nontoooonnnn DDDDDX), Star Trek juga keanya bagus. Yah film antariksa apa sih yang seorang Sasha gak suka? Udah gitu, Star Trek itu film yang pengen gw tonton dari dulu. Wew, sekarang malah dibikin versi barunya. Seru deh seru deh.

Lalalala~
Butuh pasokan yaoi nih setelah stres ujian seminggu~ jaa ne~

Kamis, 04 Juni 2009

Full Action in 8D--Me vs Luka vs 8D Students

Iyeh, emang besok lusa ujian. Gw nyolong OL aja. Keanya post terakhir gw sebelom tanggal 13 nih.

Well, kemaren terjadi sebuah pertarungan seru banget di 8D, kelasnya Luka+Riddle+Fox. Tiga kakak-beradik brengsek itu, yeah. Pokoknya, gw lagi ada di depan kelas 8D ketika Rinal (kembarannya Master) nyeret gw masuk ke 8D--buat biasa deh, yang selalu anak-anak lakukan, berusaha ngedamaikan gw sama Luka. Bedanya, kalo yang biasa anak-anak nggak mampu narik gw (mereka nggak kuat nahan gw yang ngeberontak sekuat tenaga) Rinal mampu. Mungkin itu karena Rinal badannya kea kebo.

Yah, pokoknya,
gw berhasil diboyong masuk.

Gw ditarik menuju mejanya Luka dengan ngeberontak tanpa hasil. Ketika kami sudah mendekat, barulah Luka menyadari niat Rinal dan--syukurlah dia masih punya akal sehat--bergegas lari. Sayang kurang cepat. Rinal berseru nyaring, "Tangkap!" dan Luka berhasil diamankan oleh Opal.

Luka dibawa lagi ke arah gw dan Rinal. Ketika Rinal berusaha buat mendekatkan kami, gw berhasil melepaskan diri dengan cerdik dan lari ke pintu. Sialnya, kerjasama anak 8D yang ada saat itu tak buruk. Opal dan Yopie melesat ke pintu dan membloknya, membuat gw nggak bisa menerobos keluar.

Terjebak, gw berbalik dan melotot memandangi Luka yang sedang meronta, digiring oleh Rinal. Berikutnya terjadi percakapan yang, setelah gw pikir, rada konyol.

Gw: *meronta* Lepas! Gw mau pergi!
Luka: *meronta juga* Aah! Lepasin gw!
Rinal: Ayo dong! *megangin kita berdua* Lw berdua tuh udah berantem 5 bulan! Lama banget kan!
Luka: 4 bulan, tahu!
Lano: Masa? Seinget gw 3 bulan...
Gw: Salah, bego! 6 bulan! Dari Desember!

Oke,
kami malah jadi berantem soal durasi.
Padahal kan emang bener 6 bulan <==masih ngotot

Dan akhirnya, setelah berkali-kali gw kabur mencoba melepaskan diri (dan ditahan lagi sama seluruh anak di kelas yang saat itu berjumlah sekitar sepuluh orang lebih =3=) gw berhasil kabur, diiringi teriakan Rinal. "Aah! Dia kabur!!!!"

Huh.
Gw kapok deh deket-deket Rinal lagi.

Senin, 01 Juni 2009

Lembur Munyuu~

Jiahh. JIAHH.

Padahal yang namanya ekskul buat anak kelas 8 itu udah berakhir Jumat kemaren.

Tapi karena ekskul gw jurnal (yang notabene redaksinya buletin skul) gw dan beberapa orang yang tim inti masih mesti kerja keras buat ngisi buletin. THAT'S MEAN...LEMBUR. Yeah baby, I'm getting used to it. Mana minggu depan ujian lagi.

*terdengar erangan Sasha dari kejauhan*

Dan walo ujian tinggal sejengkal jaraknya...gw masih gambar aja kalo di skul. MWAHAHA. Tadi alih-alih merhatiin Bahasa Arab, gw malah gambar cowok bishi yang lagi pegang digimon. Dah gitu digimonnya abnormal gitu lagi. Hihh. Separo sangar separo imut. Paling nggak akhirnya rambut di gambar gw mulai nggak kaku lagi. Tapi tangannya masih kaku TTATT nyuu Pedo-san ajarin gambaarrrr *ditabok laptop*

Mana gw mesti ngapalin Knocks You Down-nya Keri Hilson lagi buat ujian SenBud besok. Udah apal sih. Tapi gw takut miss nada aja. BTW tentang SenBud, ada kejadian--nggak terlalu lucu sih--yang gw alamin beberapa hari lalu.

Waktu itu gw lagi ngelongok ke PSB dan ternyata kelompoknya Luka lagi latian SenBud. Luka pegang keyboard. Yah gw sih kagak peduli-peduli amat, tapi gw ada urusan sama Rinal (kembarannya Master) yang lagi ada di sebelah kelompok Luka. So gw masuk dan ngomong bentar sama Rinal (masalahnya karena temennya Rinal naksir sama gambar Rhomedal gw dan nggak mau dia balikin), terus melenggang keluar lagi. Di luar rupanya ada Spy2.

"Hei Sa," sapanya. "Luka yang lagi maen keyboard, ya? Kok lw berani masuk sana?"

Gw mikir bentar sebelum melontarkan jawaban paling baik yang gw punya.

"Luka maen keyboard?"

Spy2 ngangguk. "Iya."

"Gw gak ngeliat siapa-siapa tuh," kata gw nggak acuh. "Keyboardnya main sendiri. Gw gak liat ada orang yang mainin. Lagian, siapa tuh Luka? Gak kenal gw."

Meninggalkan Spy2 yang tergagap, gw melenggok pergi, ketawa geli. I loved to being sado. Seriously.

Tadi juga, akhirnya setelah berabad-abad gw gak ngomong sama Riddle, gw ngomong lagi sama dia. Astaga, dia berubah banget. Gw gak ngerasa aura dan aroma yang sama seperti pas dulu kelas 7 dan kelas 8 awal.

Lokasi di TU, gw lagi bertopang dagu di sofa nungguin telepon yang lagi dipake. Di sofa seberang ada Irfan. Riddle masuk dan ngobrol (baca: joget gak karuan) sama Irfan. Gw mandangin Riddle dengan pandangan dingin.

Riddle menyadari pandangan gw dan noleh. Gw perlahan buang muka.

"...huh. Kucing buluk."

Kata-kata yang persis. Gw melompat berdiri.

"Stop, stop," katanya sambil mundur perlahan. "Kita kan udah lama nggak kejar-kejaran."

"Makanya, gw gatel ngejer lw lagi!" seru gw ngamuk.

"Jangan, dong! Itu jadi sejarah aja."

"Kalo mau itu jadi 'sejarah', gak usah cari masalah sama gw deh!"

Finally, kita berantem mulut.

Tapi honest, dia banyak berubah. Dulu gw ngerasa akrab sama dia, gw bener-bener ngerasa hubungan kakak-adik yang kuat, gw ngerasa sejajar. Sekarang? Gw ngerasa dia jauh, dia bukan orang yang gw kenal, dia orang asing. Gw ngerasa lebih rendah. Gw ngeliat dia udah terlalu tinggi dan jauh untuk gw raih.

Dia emang bukan Riddle-niisan lagi. Dia Riddle si beringas 8D yang tak bisa diraih.

Dia bukan Riddle gw.

Selasa, 26 Mei 2009

8C In Da House~

Konbanwa minna~! Di blog gw yang lama disini, gw nulis tentang 7D, kelas gw tercinta pas kelas 7 dulu. Udah dua kali keanya. Sementara gw belom nulis sama sekali tentang 8C, padahal bentar lagi kita bakalan misah lagi...ini juga mungkin gw gak inget kalo tadi gw, Nadhira, Kanza, dan Isna nggak ngomongin bagaimana kelas ini akan berakhir. Padahal 8C kelasnya asik banget, nggak kalah sama 7D. Wanna know about our suite life? Check this out.

1. Afyra Chairunnisa(I called her: Afyra, Apira, Pira, Pendek, dsb)
Sahabat gw yang paling seru buat diajak gokil-gokilan di kelas. Kami berdua sama-sama lebay bin alay, dan juga merupakan tempat sampah gw menceritakan semua unek-unek tentang RP...walo dia tetep aja masih mual dengernya. Heran, gw kan sering cerita ke dia, masa masih belom kebal, sih? Tapi, kalo dari sikapnya dan reaksinya, kayaknya anak ini bisa jadi fujoshi deh kalo dididik dikit. *disumpel* Fyr, lw sohib gw yang terbaik. Peace.

2. Andi Nadya Cesaria Mattalatta(ICH: Nadya, Nadnad, Nut, Kacang)
Anak Menteri Hukum dan HAM, Andi Mattalatta. Sering berpidato tentang HAM dengan gaya menteri kalo lagi di kelas. Dipanggil "Hajjah" sama Pak Soleh karena udah pernah naik haji. Anaknya periang dan manis, terkadang bisa menjadi bumbu dalam humor di kelas. Nad, tetep tersenyum. Lw manis kok kalo kayak gitu. *ntah kenapa kata-kata gw barusan jadi kea om-om senang*

3. Anisha Ghassani(ICH: Anisha, Nisha, Ummi)
Satu-satunya Annisa di skul yang nggak terlalu suka dipanggil Icha (Annisa Zhafira dan Annisa *piip* keduanya dipanggil Icha). Pendiem dan kalem kalo di kelas, walopun nggak gitu kalo diantara temen-temen deketnya. Anaknya rajin, nggak kea gw gitu. Nish, besok ada PR gak? *ditimpuk ponsel*

4. Faiq Rifqi Abrar(ICH: Faiq, Aang)
Walo keliatan nggak ramah sama orang, tapi kalo kita kenal lebih jauh, ternyata ni anak enak juga diajak temen. Merupakan korban pelampiasan gw kalo lagi kesel pas pelajaran IPS yang pake grup. Sering dikatain Avatar, karena bentuk kepalanya. Faiq, lw coba deh sedikit ramah sama orang lain. Dan juga...GW MINTA API AVATARNYA BUAT BAKAR SATE DONG. *digoreng*

5. Galuh Elsa Ayu Nurningsih(ICH: Me, Myself, I)
Jadi artis emang susah. Udah, no komen! NO KOMEN! PENDAFTARAN FANS CLUB UDAH TUTUP KARENA KEPENUHAN SEBULAN LALU! *dilelepin*

6. Indira Sekarayu Setiarini(ICH: Tia, Ti)
Sama pendiemnya kayak Anisha, suaranya kecil banget. Pernah kena kejadian buruk sama anak sekelas dulu, dan kalo waktu itu gw nggak meledak marah, mungkin masalah itu nggak bakalan selesai. Masalah keduanya dengan sahabatnya dari 8D bener-bener bikin gw gedeg setengah mati. Ti, lw ini pendiem--tapi kok punya masalah banyak banget sih?

7. Isna Chaerunisa Putri(ICH: Isna, Na)
Nilainya stabil. Digilai habis-habisan oleh Futa. Merupakan geng Disney yang selalu up-to-date terhadap segala sesuatunya. Kadang suka curhat nyari petunjuk ke gw kalo masalah yang dia alami sudah terlalu berat buat dilalui sendiri. Na, sabar ya. Digilai cowok yang tsundere gitu memang rada susah. Sabaaaar.

8. Kanza Kunti Perwita(ICH: Kanza, Khan, Kanza-kun)
Anaknya asik banget. Dia luar biasa excited begitu tahu gw ngegambar dia--dan folder gw dicuri terus diliatin ke orang-orang =_= padahal gw sendiri nganggep gambar itu cacat, karena gw GAK SUKA gambar moe, tapi katanya yang lain sih bagus *OTL* astaga, gw gak mau jadi spesialis moe...*pundung* Khan, jangan nangis gitu dong. Walo nanti 8C pisah pas di kelas 9, kita semua tetep temenan, kan?

9. Kevin Yudana(ICH: Kevin, Kev, Jeruk, Uke)
Salah satu dari anak cowok paling nyenengin di 8C. Kevin anaknya baeek banget. Udah gitu bulet lagi *dilindes* dia merupakan uke dari Oniisan, and really, macem uke ngeberontak gitu. Cute abis deh. Kev, tetep dalam posisi gitu sama Oniisan! GW MAU POTO! GW MAU POTO! *dilempar kamera*

10. Lano Bahagia(ICH: Lano, Lanlan, Watanuki, Happy Lano)
Gw gak tahu kenapa gw panggil dia Watanuki...padahal dia gak mirip sama si keren berambut hitam itu. Mungkin karena faktor dia adalah satu-satunya anak yang nyambung diajak ngomong tentang xxxHOLiC selaen Tyo. Adiknya, Langgu, rada reseh dan nyebelin jika kita belom kenal dia, tapi ternyata kalo udah kenal, Langgu anaknya asik. Lanlan, si Yuko mati! YUKO MATI LAN! *dikutuk*

11. Muhammad Fajri Aulia(ICH: Fajri, Faj, Jri, "dunwuribihepi" Boy)
Entah kenapa, dua kali berturut-turut dalam tugas drama sekolah gw selalu jadi orang yang terlibat cinta sama dia--ntah gw jadi ceweknya dia ato cuma jadi peri yang jatuh cinta sama dia. Buset. Anak ini pinter banget di eksak, tapi buruk luar biasa di Bahasa Inggris. Pas ulangan fisika materi apa gitu cuma gw sama dia doang yang lulus KKM--gw 83 (kalo gak salah sih), sementara dia 63. Wew. Jri, ntah kenapa tugas matem yang kita kerjain berdua jadi kayak undangan kawinan. Gimana kalo kita hias pake bunga-bunga? *direbus*

12. Muhammad Pebri Ramadhani Gantoro(ICH: Ebi, Bi)
Sahabat deketnya Faiq, mereka sehidup-semati deh. Beberapa kali minjem buku kamus Bahasa Jepang gw, terkadang di saat dimana gw butuh banget ^^;; tapi yo wes lah. Bi, ati-ati. Rahasia lw mulai beredar di kalangan anak-anak.

13. Marcel Jovi Hungan(ICH: Marcel, Cell, Len)
Gw gak terlalu deket sama nih anak sih, makanya nggak bisa cerita banyak. Yang jelas, menurut data AR gw, dia cukup populer di kalangan anak cewek--yah emang rada bishi gimana gitu sihh--dan terkadang dia jadi agak menyilaukan bagi gw buat diakrabin, takut gw sama fansnya. Sangar semua. Cell, please, hold yer pheromone for a little bit. Got it?

14. Nadhira Anandiza Syafris(ICH: Nadhira, Dhira, Nadnad, Dirza)
Salah satu anggota geng Disney, fans berat Jonas Brothers (langsung menyatakan mau nonton NATM gara-gara gw bilang JoBro jadi dubber di film itu). Salah satu tangan kanan gw yang terpercaya dalam jurnalis. Orang yang sangat dewasa bagi gw. Nad, lw gw pilih masuk ke tim inti jurnal lho. Mau, kan?

15. Nahda Nasyia Karissa(ICH: Nahda, Na)
Gw juga gak terlalu deket sama dia sekarang, jadi no komen. Dia temen gw sekelas pas 7D, inget? Dia masih tetep pinter olahraga, and so on and so on. Nahda, keep like this and you'll shine! *manajer mode on*

16. Rachmad Indra Baskara(ICH: Indra, Ndra, hei-si-bego-di-belakang)
Temen dari SD. Indra adalah satu-satunya alasan kenapa 8C jadi lucu. Humornya spontan dan selalu bikin ngakak. Dan juga bukan humor yang bikin ribut, tapi humor yang murni menghibur. Dia, menurut gw, adalah anak yang sebenernya dewasa dan selalu menghargai semua orang--walopun sifat itu tersembunyi karena imagenya sebagai penghibur. Ndra, seluruh kelas bakalan kehilangan lw banget. Gw serius.

17. Rani Juliarini Rahayu(ICH: Rani, Ran, caddy)
Yeah, namanya memang mirip sama si caddy yang terlibat cinta segitiga paanlah itu. Rani suaranya keren abis sumpah, gw merinding kalo denger dia nyanyi. Rani temen baiknya Mistress (ceweknya Master), dan kadang gw suka ngadu ke dia kalo Master mulai ngancem gw. Ran, lw baiiikkk banget! *hagu*

18. Reza Achyadi(ICH: Reza, Rez, hey-you-bishi)
Totally bishi. Beneran. Dia semenya Futa, and that's mean satu lagi pairing bishi-shota ^^; Reza anaknya perhatian dan baek, beneran. Dia merupakan obyek riset gw, karena gw mesti ngeriset tentang reaksi cowok kalo diraep supaya RP gw terkesan real. Hahaha, untung aja Reza mau. Dia emang baek sih. Rez, besok gw interview lagi, oke? *winx*

19. Rizaldy Febriansyah(ICH: Master, Rizal)
MASTER GW TERCINTA! Gw sangat hormat dan sayang sama Master gw yang satu ini. Walopun dia sering ngeganggu gw, tapi dia adalah sahabat sekaligus guru gw dan gw hormat banget sama dia. Itu makanya gw juga sayang sama Mistress, karena Mistress adalah orang yang paling membuat Master bahagia--dan gw sangat berterimakasih akan itu ^^ Gw akan selalu menghormati Master, nggak peduli apa kata orang. Master, gw sebagai murid lw sayaaaang banget sama lw!

20. Rifqi Afif Setyawan(ICH: Oniisan, Afif, Afif-niisan)
Oniisan! Si seme tinggi yang mirip sama Igu ini merupakan seme yang cocok bagi Kevin. Oniisan orangnya tenang dan berwibawa, yang kocak kalo dia ngomong serius dengan nada datar =_= Oniisan tinggi banget, 180-an lebih. Phew. Oniisan, pendek dikit napa =A=

21. Sevila Syifa Slamet(ICH: Sevila, Sev)
Top markotop soal musik. Dia juga baik walau agak moody, dan kompak juga dikit sama gw. No komen banyak, selaen gw capek nulis, gw gak terlalu deket sama dia =3= Sev, keep rockin' and keep knockin'! *dilempar keri hilson*

22. Muhammad Taufiq Pradistya(ICH: Futa, Tio Pinter)
Futa si shota...! Futa itu cakep *disumpel Iguana* walo gw sadar betul kalo nilainya semakin turun. Dia adalah uke dari dua orang: Reza dan Master. HAHAHA TRISOM *digeplak* Futa, would you be my wife? *acung cincin*

23. Tio Nirmawan(ICH: Tyo, Wamena, Mena, Tyo bego)
Si anak Wamena. Dia masih minjem HarPot 6 gw dan belom dibalikin. Kampret. Dia juga orang yang nggak memerdulikan copyright dan ngemodif gambar XLR8 gw seenak perut. Tapi dia tetep temen gw, sahabat gw, dan dia juga enak diajak ngobrol tentang astronomi. Yo, kali-kali ke warnet sama-sama, yuk! Berburu data tentang alien.

Gw capek nulisnyaah. Jiahh mau maen lagi ah. Jaa ne~

Sabtu, 23 Mei 2009

Aargh! Micchi Ish Going To Dieeeee!!!!

Hueeeeeeee *ini nangis* njrit gw lagi baca Kamichama Karin Chu 7 di mangafox...yeah gw tahu gw rada telat bacanya...tapi Micchi kayaknya mati deh...uukh...gw gemeteran baca Kamichama Karin.

Yah,
Walopun mood sedih itu dengan cepat hilang karena gw ngebacanya barengan baca Crayon Shinchan juga.

Hahahaha bego. Tuh kan tadinya gw hampir njerit ngeliat Micchi mati mengenaskan, ehh gak jadi gara-gara gw ngakak ngeliat Shinchan nyanyi "The Lion Sleep Tonight"-nya Lion King versinya dia.

Kemaren juga gw RP-an jadi angst mode lagi.
Gara-gara gw baca xxxHOLiC sih.

AARGH! CHAPTER BARUNYA CEPET KELUAR DONG! Gila seru banget! Si Yuko mati! MATI SODARA-SODARA! Yah tapi bukan mati biasa sih...si Watanuki bingung karena nggak ada orang yang inget tentang Yuko, terus pas dia masuk ke toko, semuanya langsung gelap dan Yuko muncul terus bilang kalau dia sebenernya udah mati sebelum Watanuki lahir...terus Watanuki menyatakan kalau dia "sayang" sama Yuko sambil nangis (walo dengan metafora sih ya) dan si Yuko bilang "Thank you." dengan muka yang menyedihkan banget...asli gw nangis...UWAAAAKKKKHHHHH!!!!!

Yeah, dammit.
I've lost my RP moods again.

Senin, 18 Mei 2009

Mayoritas...Dan Minoritas

Ada sesuatu yang selalu gw pikirin sejak dulu.

Well, kita tinggal di Indonesia. Di Indonesia, mayoritas agama adalah Islam. Gw, yang orang Islam, selalu ngebayangin gimana rasanya jadi minoritas. Yah, kalo di Indonesia, kalo ada yang ngehujat Islam dikiit aja, pasti langsung dibawa perkara ke meja hijau. Dikit-dikit langsung tersinggung lahh. Padahal kalo kata gw ada beberapa (beberapa lho ya!) yang sebenernya masalahnya kecil-kecil aja kok. Malah mungkin ada yang kesalahpahaman.

Gw dulu ikut forum dudung.net, yang notabene merupakan forum Islam, anggotanya Islam semua (kalo gak salah ada satu yang Kristen sih...but dia gak pernah ngeganggu kita dan kita juga aman-damai-sentosa aja gitu sama dia). Tentu aja yang namanya forum Islam, pasti ada banyak banget thread-thread yang membahas tentang Islam. Beberapa kali gw ngeliat ada artikel yang semacam membuktikan kalo "Islam benar, agama ini salah, karena bla bla bla". Gw yang Islam, tenang-tenang aja baca begitu. Tapi terus gw mikir lagi--kalo orang non-Muslim yang ngeliat gimana perasaannya, ya?

Gw sering banget ngeliat artikel kayak gitu kalo lagi browsing, gak bisa dipungkiri. Lha masih bagus kalo tuh artikel ditempatinnya di forum yang emang forum Islam kayak dudung.net...tapi di situs normal? Situs normal, kayak blog dsb, pastinya dibaca banyak banget orang. Dan yang baca bukan orang Muslim aja. Gw ngerti kok kalo yang nulis emang orang Islam gitu, terus temen-temennya Islam semua, tapi remember, blog itu universal. Semua orang bisa baca. Bahkan andaikan sekarang gw ngejelek-jelekkin Amrik, kalo ada orang Amrik yang bisa bahasa kita, tentu mereka bisa baca, kan?

Nah,
Sekarang gw tahu rasanya jadi mereka.

Kemaren gw browsing, dan gw nemu satu situs yang menyajikan quotes dari orang-orang terkenal. Gw nemu satu quotes yang lumayan nyelekit. Gw gak inget sih kalimat aslinya apa, cuman kira-kira gini: Islam adalah agama dimana Tuhan meminta anakmu mati untukNya, sementara Kristen adalah agama dimana Tuhan mengirimkan AnakNya mati untukmu.

Bagi para orang Kristen, mohon maaf, gw nggak ada maksud buat ngejelekin quote ini. Yah, gw tahu betul maksud quote itu apa--mengacu kepada kejadian dimana Allah meminta Nabi Ibrahim menyembelih Nabi Ismail, dimana saat itu Nabi Ismail ditukar dengan domba oleh Malaikat Jibril. Inget? Yah, gw sekarang bukan mau menunjukkan dimana letak kesalahan quote itu, yang sekarang mau gw bahas adalah perasaan sakit di hati gw ketika gw ngebaca quote tersebut. Gw yang ngebaca itu aja udah gedeg. Tapi para orang non-Muslim di seluruh tanah air ini, menurut gw, udah kenyang sama hal-hal kayak gitu--berhubung Islam mayoritas di negara kita. Gw pikir, mereka semua nggak pernah--atau jarang--marah dan ngeberontak pada kita. Mereka menerima semua itu. Mereka bersabar.

Kita yang orang Islam? Disinggung dikit marah. Orang non-Muslim ngomong, kita salah paham. Orang non-Muslim beribadah, banyak yang mencemooh. Gw ngebayangin andaikan Muslim yang minoritas di Indonesia. Bukankah kami yang akan mendapatkan perlakuan itu?

Lalu gw penasaran, kenapa kami semua harus seperti itu? Kenapa kami semua harus menulis artikel yang menyakitkan bagi orang non-Muslim di situs yang semua orang bisa melihat? Gw gak masalah jika itu disampaikan dalam khutbah Jum'at misalnya, atau selebaran di komunitas Muslim--tapi please, di internet? Semua orang bisa baca. Banyak orang yang sakit hati karena itu. Mereka sadar nggak sih ketika mereka mengepost tulisan itu kalau ada resiko orang non-Muslim bisa marah dan menuntut kita, tapi mereka tidak melakukan itu?

Cobalah bayangkan, kita yang orang Muslim, sebagai minoritas di negara ini. Bayangkan orang non-Muslim menulis sesuatu yang menjatuhkan kita, seperti quote yang gw baca itu. Apa kita nggak sedih, kita nggak sakit? Kenapa kita semua nggak coba melihat dari sudut pandang mereka, dan mencoba untuk menghargai mereka? Mereka nggak ikut ajaran kita, itu semua bukan masalah. Coba bayangkan jika kita ada di pihak mereka, mereka menganggap agama mereka benar, dan mereka taat beribadah bagi agama mereka sendiri. Itu aja udah cukup, kan? Kita nggak perlu memaksa mereka untuk mengikuti ajaran Rasul, karena mereka bukan kita. Mereka sudah punya agama yang bisa mereka taati, dan mereka mengurusi diri mereka sendiri.

Coba bayangkan mereka yang mayoritas dan kita minoritas--kita pasti tidak suka jika mereka menulis atau berbicara sesuatu yang menyinggung agama kita.

Bukan begitu?